JEPARA, iNews.id - Musim penghujan dimanfaatkan penyuka balap motor lokal di Kabupaten Jepara ikut ajang balap lumpur. Mereka menguji adrenalin menghadapi tantangan di lintasan berlumpur sekaligus menggalang dana pembangunan tempat ibadah. 

Dengan mengendarai sepeda motor bebek tua, peserta balap lumpur bersiap diri di titik start. Para peserta tampil dengan pakaian apa adanya, namun dilengkapi pelindung helm dan sepatu untuk keselamatan. 

Hanya orang-orang bernyali dengan kemampuan bermotor yang berani tampil. Sebab seluruh lintasan yang dilewati penuh lumpur, sehingga akan terasa berat dan licin. 

Pada awal lintasan, peserta masih terlihat nyaman karena kondisi motor yang belum begitu kotor dan stamina tubuh yang masih kuat. 

Namun ketika masuk pada putaran berikutnya, sebagian motor mulai tak mampu melintasi tanjakan. Bahkan ada yang terjatuh karena tergelincir hingga motor yang dikendarai mogok. 

“Medan berlumpur justru menjadi tantangan para peserta mengikuti balapan,” kata salah satu peserta balapan lumpur, Andi Wibowo, Rabu (8/3/2023). 

Balap lumpur di Jepara biasa digelar setiap musim penghujan dengan memanfaatkan lahan kosong di area persawahan. Balap lumpur menjadi ruang bagi penghobi balap motor, sehingga tidak menggelar balap liar di jalanan. 

“Selain itu, kegiatan dimanfaatkan untuk penggalangan dana dalam pembangunan musala di Desa Guyangan,  tempat digelarnya balap lumpur,” kata panitia balap lumpur, Sofyan Hadi Purnomo. 

Balap lumpur diikuti 65 peserta yang terbagi mulai dari motor tua bebek kaoto, matic, motor dua tak, hingga motor trail. Keseruan balap lumpur mampu menyedot perhatian warga. 

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Berita iNewsJateng di Google News