KPK Ungkap Misteri Pemilik Rubicon yang Dipakai Mario Dandy, Putra Rafael Alun By BeritaSatu

 

KPK Ungkap Misteri Pemilik Rubicon yang Dipakai Mario Dandy, Putra Rafael Alun

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo, duduk di ruang tunggu usai menjalani klarifikasi terkait harta kekayaannya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 1 maret 2023.
Mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo, duduk di ruang tunggu usai menjalani klarifikasi terkait harta kekayaannya di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 1 maret 2023.

Jakarta, Beritasatu.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap pemilik mobil Jeep Wrangler Rubicon yang digunakan Mario Dandy Satriyo, putra Rafael Alun Trisambodo. Sesuai penyelidikan KPK, pemilik Rubicon itu adalah nama orang lain yang beralamat di dalam satu gang, daerah Mampang, Jakarta Selatan.

Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan memastikan, berdasarkan dari hasil pemeriksaan harta kekayaan pejabat Direktoral Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo, mobil Jeep Wrangler Rubicon bukan atas nama Rafael Alun.

"STNK dan BPKB-nya begitu kita datangi alamat yang kita punya itu, gang di daerah Mampang, cuma orangnya sudah pergi," ungkap Pahala Nainggolan saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2013).

KPK merasa curiga dengan alamat tersebut, menurut Pahala tidak mungkin atas nama seseorang yang tinggal di sebuah gang memiliki mobil Rubicon.

Berdasarkan klarifikasi Rafael Alun, mobil Rubicon itu ia beli dari seseorang yang tinggal dalam sebuah gang tersebut. Kemudian ia menjual kembali ke pada kakaknya.

"Dia jual lagi ke kakaknya. Jadi kita bilang sudah kasih unjuk saja dokumennya nanti dia bawakan, itu yang Rubicon," jelas Pahala.

Selanjutnya, Pahala menjelaskan kesulitan untuk melacak kepemilikan motor Harley Davidson yang digunakan anak Rafael, Mario Dandy Satriyo, karena dokumen motor tersebut tidak ada.

"Yang kerja sama dengan dealer, iya kita mulai dengan Samsat. Biasanya itu kita dikasih impornya (motor) dari mana, kapan itu, bisa kita cari. Oleh karena itu, sebelum kita cari ke sana kita cari dulu yang paling sederhana aja, nama dan BPKB," tutur Pahala.

Selain itu, KPK juga telah mengumpulkan sejumlah nama-nama untuk dimintai klarifikasi. KPK menduga nama-nama tersebut adalah pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.

"sore ini kita bawa ke Ditjen Kemenkeu untuk kita carikan, ada nggak nama pegawai-pegawai itu, bisa jadi bukan pajak (pegawai)," ucap Pahala.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar