Krisis Perbankan AS Menular ke Eropa, Credit Suisse Kesulitan Likuiditas - Beritasatu

 

Krisis Perbankan AS Menular ke Eropa, Credit Suisse Kesulitan Likuiditas

Kamis, 16 Maret 2023 | 06:40 WIB
Oleh: Whisnu Bagus Prasetyo / WBP

Ilustrasi bursa saham AS Wall Street.
Ilustrasi bursa saham AS Wall Street. (Foto: AFP)

New York, Beritasatu.com - Bursa Amerika Serikat (AS) termasuk Dow Jones Industrial Average jatuh pada Rabu (15/3/2023) karena kekhawatiran krisis perbankan AS menular ke Eropa menyusul kesulitan likuiditas Credit Suisse, asal Swiss.

Advertisement

30 saham unggulan Dow Jones Industrial Average turun 280,83 poin atau 0,9% menuju 31.874,57. S&P 500 ambles 0,7% menjadi 3.891,93 dan Komposit Nasdaq naik 0,05% menjadi 11.434,05. Rata-rata indeks utama mengakhiri perdagangan jauh dari posisi terendah. Dow Jones Rabu sempat turun 725 poin. Sedangkan kenaikan S&P 500 di tahun 2023 menguap.

Bursa AS kembali menguat pada perdagangan sore menyusul pengumuman dari regulator Swiss bahwa bank sentral negara itu akan memberikan likuiditas Credit Suisse jika diperlukan. Investor khawatir setelah Saudi National Bank (SNB), investor terbesar Credit Suisse, mengatakan tidak dapat memberikan pendanaan lagi.

Didirikan pada tahun 1856, Credit Suisse adalah bank terbesar kedua di Swiss, dan memiliki pengaruh penting di pasar modal global.

Advertisement

Credit Suisse adalah salah satu dari 30 bank secara global yang dianggap terlalu besar untuk gagal (too big to fail). Bank membukukan kerugian bersih sebesar 7,3 miliar franc Swiss (US$ 7,8 miliar) untuk tahun keuangan 2022.

Bank terbesar kedua di Swiss ini mengalami peningkatan arus modal keluar pada kuartal keempat menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss (US$ 120 miliar).

Berita itu muncul setelah Credit Suisse awal pekan ini mengatakan telah menemukan kelemahan material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk tahun 2021 dan 2022. Credit Suisse juga mengatakan belum membendung arus keluar pelanggan.

Akibatnya, saham Credit Suisse yang terdaftar di bursa AS ditutup anjlok hampir 14%.

Dalam beberapa hari terakhir, krisis sektor keuangan berpusat di bank-bank regional menyusul runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Keduanya merupakan korban manajemen yang buruk dalam menghadapi delapan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam 12 bulan terakhir. Hal yang sama juga menimpa Silvergate Capital di AS.

Perhatian beralih ke bank-bank besar pada Rabu.

“Kami melihat gejolak bank yang dimulai di Silicon Valley, itu benar-benar menyebar ke seluruh dunia,” kata analis pasar di Oanda Edward Moya, dikutip CNBC International.

“Pasar menyadari bahwa perbankan dalam masalah karena banyak profitabilitas didasarkan pada, sebagian besar, suku bunga nol.”

Saham bank besar di AS turun karena kesulitan likuiditas Credit Suisse dan perbankan Eropa. Citigroup ambles 5,4%. Sementara Wells Fargo dan Goldman Sachs masing-masing kehilangan lebih 3%. Dana SPDR Sektor Pilih Keuangan (XLF) kehilangan 2,7%.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Baca Juga

Komentar