Longsor di Natuna Timbun Satu Kampung, BMKG: Cuaca Ekstrem Dampak Bibit Siklon Tropis 98S
JAKARTA, iNews.id - Bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023). Longsor di Natuna yang menimbun satu kampung dan menyebabkan puluhan orang tewas ini dipicu cuaca ekstrem akibat curah hujan tinggi tanpa henti serta kondisi tanah yang labil.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, penyebab cuaca ekstrem berupa hujan tanpa henti yang terjadi di wilayah Natuna merupakan dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 98S.

“Cuaca ekstrem yang di Natuna ini hujan lebat akibat dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 98S,” ujar Guswanto saat dikonfirmasi MNC Portal, Senin (6/3/2023).
Sebelumnya pada saat konferensi pers secara virtual, Guswanto telah mengatakan pada Maret, April dan Mei merupakan musim pancaroba. Pada periode ini, potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, puting beliung, hujan es bisa terjadi.

“Kami sampaikan saat ini periode Maret, April, Mei sebetulnya merupakan periode pancaroba ya. Karena di periode pancaroba ini biasanya masih terjadi bencana hidrometeorologi, mulai dari hujan lebat, puting beliung maupun hujan es,” katanya.
Selain itu, kata Guswanto, bibit siklon tropis yang terdeteksi di Teluk Carpentaria inilah yang menjadi penyebab cuaca ekstrem sehingga terjadi hujan lebat tanpa henti di wilayah Natuna.
“Kalau kita melihat seperti saat ini, kami dari Kedeputian Bidang Meteorologi sedang memonitor adanya pertumbuhan beberapa Bibit Siklon Tropis. Pertama Bibit Siklon Tropis yang terpantau di teluk Carpentaria ini juga membawa dampak curah hujan di bagian selatan. Kemudian Siklon Tropis 98S ini juga terpantau di Natuna, ini juga masih di sisi utara wilayah Indonesia,” ucapnya.

Diketahui, BMKG telah melaporkan Bibit Siklon Tropis 98S terbentuk di Laut Natuna sebelah barat daya Pontianak, tepatnya di 0.4LS, 108.4BT. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1009 mb dengan pergerakan sistem perlahan ke arah Barat. Bibit Siklon 98S memiliki peluang kategori rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan.
BMKG mengimbau kepada masyarakat terdampak, terutama di wilayah yang telah di-warning untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu menyiapkan upaya mitigasi terhadap hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi serta kondisi cuaca buruk di sekitarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar