Melacak Pemilik Rubicon Rafael, Ahmad Saefudin Ternyata Bukan Pegawai Inafis - inews

  

Melacak Pemilik Rubicon Rafael, Ahmad Saefudin Ternyata Bukan Pegawai Inafis

Selasa, 7 Maret 2023 | 10:13 WIB
Oleh: Stefani Wijaya / FMB

Kapolres Jaksel Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi memperlihatkan dua pelat nomor mobil Rubicon yang dipakai Mario Dandy Satriyo (20), tersangka kasus penganiayaan terhadap David (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2023.
Kapolres Jaksel Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi memperlihatkan dua pelat nomor mobil Rubicon yang dipakai Mario Dandy Satriyo (20), tersangka kasus penganiayaan terhadap David (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2023. (Foto: Tangkapan Layar/Beritasatu.com)

Jakarta, Beritasatu.com - Mabes Polri mengungkapkan bahwa tidak ada nama Ahmad Saefudin sebagai pegawai Inafis Polri. Diketahui, Saefudin merupakan pemilik awal Rubicon yang sering dipamerkan anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yakni Mario Dandy Satriyo.

Advertisement

"Saat ini tidak ada nama Ahmad Saefudin baik PNS (pegawai negeri sipil) maupun PHL (pekerja harian lepas), sudah dicek di Inafis," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (7/3/2023).

Dikatakan Ramadhan, pihaknya telah mengecek secara langsung terkait nama Ahmad Saefudin itu di Inafis Polri. Ia memastikan bahwa tidak ada nama tersebut.

"Saya sudah cek ke stafnya bahwa tidak ada. Dipastikan tidak ada nama Ahmad Saefudin saat ini ya," ucapnya.

Advertisement

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kepemilikan awal Rubicon yang sering dipamerkan anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yakni Mario Dandy Satriyo. Pemilik lama Rubicon itu ternyata dulu seorang cleaning service dan sekarang bekerja di Inafis Polri.

Berdasarkan hasil penelusuran KPK, pemilik pertama Rubicon tersebut terdaftar atas nama Ahmad Saefudin (AS) yang beralamat di Gang Jati, Kelurahan Mampang RT 01 RW 01, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Ketua RT 01 Kamso menyebutkan, AS dulunya bekerja sebagai cleaning service. Namun, saat ini ia berkerja di Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polri.

"Pekerjaan AS itu setahu saya, office boy. Kemudian dapat informasi pada tahun 2022 terakhir dia bilang 'kalau saya sudah kerja di bagian Inafis' mungkin bagian honorer," kata Kamso kepada jurnalis BTV, Jumat (3/2/2023).

Kamso menyebutkan, terakhir kali AS berada di kontrakan sekitar 2007 yang lalu. Namun, Kamso sempat berkomunikasi dengan AS saat pembagian bansos Covid-19 pada 2022.

"Karena dia masih terdata sebagai warga saya dan masih muncul nama untuk sebagai penerima Bansos dan BLT, makanya waktu itu masih ada nomor kontaknya," ucapnya.

Dikatakan Kamso, meski tak lagi menempati kontrakan tersebut, sosok AS memiliki jiwa sosial yang tinggi di mata masyarakat.

"Kalau dia sih orangnya humble, jiwa sosialnya tinggi. Artinya walaupun tidak berdomisili di sini, pada saat berkunjung ke sini dia ada sedikit kontribusi untuk kegiatan RT," ujarnya

"Orangnya oke sebenarnya, sama tetangga sama teman, orangnya baik jujur orang yang setahu saya," imbuhnya.

Kamso mengungkapkan, tak masuk akal dengan jalanan yang sempit di dalam gang, ada seorang cleaning service yang memiliki Rubicon senilai miliaran rupiah.

"Sekarang sekarang kita bicara logika saja, boleh saja punya mobil di dalam gang tetapi parkir di luar, tetapi kalau kita melihat sosok dari AS itu sendiri, dia pekerja office boy," ujarnya.

Kamso menambahkan, jika memang benar AS memiliki Rubicon tersebut, seharusnya yang lebih dulu diutamakan adalah rumah bukan malah kendaraan mewah tersebut.

"Apalagi masih mengontrak, kemudian secara perekonomian dia kurang karena keluarganya tidak tinggal di sini, dia hanya tinggal sendirian di sini berjuang untuk menghidupi keluarganya di kampung," tutupnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Baca Juga

Komentar