Minyakita Masih Langka, Indef Dorong Kemendag Lebih Tegas ke Produsen
Kamis, 2 Maret 2023 | 11:21 WIB
Oleh: Celvin Sipahutar / FMB
Jakarta, Beritasatu.com - Harga dan pasokan minyak murah program pemerintah, Minyakita, tak kunjung stabil memasuki Maret 2023 sejak mengalami kelangkaan di awal tahun ini.
Pada akhir Januari 2023, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah menyatakan Minyakita akan mulai membanjiri pasar mulai Februari. Kemendag pun sudah meminta produsen untuk menambah suplai Minyakita sebesar 150% dari 300.000 ton menjadi 450.000 ton per bulan.
Sehingga, stok dan harganya Minyakita diharapkan bisa kembali normal, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran. Akan tetapi, upaya yang dilakukan Kemendag tersebut belum membuahkan hasil. Nyatanya, di berbagai pasar di Indonesia, pasokan Minyakita masih belum stabil dan cenderung sulit ditemukan. Masih ditemukan harga Minyakita dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, menyatakan bahwa Kemendag tak mampu menetapkan regulasi yang memungkinkan produsen memenuhi permintaan pasar.
"Saya kira problemnya adalah dari sisi regulasi. Regulasi di kita kan katakan ada 72 perusahaan, 30 atau mungkin sebagian besar itu memproduksi Minyakita ya. Tapi, kan tidak ada kewajiban, berapa persentase untuk Minyakita dan berapa untuk premium, maupun minyak goreng curah," kata Tauhid kepada B-Universe, Rabu (1/3/2023).
"Jadi dilepaskan ke mekanisme pasar. Ketika mekanisme pasar katakanlah tidak berimbang hasil yang didapat oleh para pelaku usaha, ya otomatis Minyakita tersendat karena harganya cukup bersaing," ujar Tauhid.
Di sisi lain, Tauhid juga memahami faktor-faktor yang membuat pasokan Minyakita tak kunjung stabil, salah satunya yaitu perihal suplai.
Menurutnya, kualitas Minyakita tidak jauh berbeda dengan yang premium. Otomatis, kata Tauhid, banyak pembeli minyak goreng premium mengalami perpindahan ke Minyakita.
"Ini bergeser, minyak premium mengalami penurunan. Minyakita permintaannya tinggi. Sementara, kalau kita lihat dari para pelaku usaha, kalau dia migrasi dari minyak goreng premium ke minyak goreng minyakita keuntungannya lebih kecil," tutur Tauhid.
Minyakita Lampaui HET, Warga Diminta Lapor
Mendag Zulkifli Hasan sendiri kembali menyatakan bahwa ketersediaan Minyakita di pasaran yang kerap mengalami kekosongan pasokan terjadi akibat adanya peralihan konsumsi minyak goreng oleh masyarakat.
Oleh karena adanya hal tersebut, mengakibatkan produksi Minyakita tidak mencukupi pemenuhan konsumsi masyarakat walau kini pasokan sudah mencapai menjadi 450.000 ton per bulan.
Soal penjualan Minyakita, Zulkifli Hasan meminta masyarakat melapor bila ditemukan harga yang melampaui HET di pasaran.
"Kalau ada yang menjual lebih dari Rp 14.0000 per liter, lapor ke satuan tugas (satgas), nanti akan diambil sebab ini sudah ditambah jadi 450.000 ton sebulan," ujar Zulhas dikutip dari Antara, Rabu (1/3/2023).
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Komentar
Posting Komentar