Panen Bertahap, Bulog Pastikan Harga Beras di Palu Stabil pada Bulan Ramadan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F2023%2F03%2F1677816366-3264x1836.webp)
Palu, Beritasatu.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan harga beras jelang bulan puasa atau ramadan tahun 2023 akan kembali stabil. Harga beras di Sulteng diketahui sejak Desember 2022 hingga Maret tahun ini masih melonjak hingga tembus Rp 14.000 per kilogram di pasaran.
Hal itu disampaikan langsung Pemimpin Perusahaan Umum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah, David Susanto, Jumat (3/3/2023). Menurutnya, penurunan harga beras karena panen telah dimulai bertahap di sejumlah kabupaten daerah setempat.
"Panen telah mulai meski baru spot kecil. Panen besar-besaran baru akan terjadi dua minggu ke depan. Hasil beli panen itulah rencananya akan disebar ke pasar untuk stabilkan harga," kata David.
"Tentunya ini kan menekan harga beras dipasaran, tapi panen raya ini memang untuk di pasar telebih dahulu, nanti ini akan menekan harga, " tambahnya.
Adapun panen sudah mulai di beberapa wilayah daerah setempat salah satunya yakni di kabupaten Parigi Moutong. Panen besar diprediksi masih akan terjadi. Selain di Parigi, panen raya juga masih akan berlangsung di kabupaten Banggai.
Dengan begitu, David mematok harga beras paling tinggi jenis medium maksimal dijual Rp 9.450, tak sampai di atas angka Rp 10 ribu.
Di sisi lain David menambahkan, kenaikan harga beras hal yang wajar terjadi setiap tahun. Terlebih, kata dia, kenaikan beras paling signifikan adalah beras jenis premium yang sering dicari masyarakat. Adapun Bulog hanya mampu menstabilkan harga medium.
"Kalau kita penugasan pemerintah itu beras kualitas medium, terus panenan ini kan baru akan mau," katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar