Pasutri di Garut Tinggal di Rumah Reyot Bertahun-tahun, Bantuan Tak Kunjung Datang - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pasutri di Garut Tinggal di Rumah Reyot Bertahun-tahun, Bantuan Tak Kunjung Datang - inews

Share This

 

Pasutri di Garut Tinggal di Rumah Reyot Bertahun-tahun, Bantuan Tak Kunjung Datang

Pasutri di Garut Tinggal di Rumah Reyot Bertahun-tahun, Bantuan Tak Kunjung Datang
Rumah panggung di Garut ini kondisinya memperihatinkan. Dihuni pasutri bersama tukuh anak-anaknya. (Foto: iNews.id/Fani Ferdiansyah) 

GARUT, iNews.id - Kehidupan pasangan suami istri (pasutri) dengan tujuh anak di Kampung Sindangheula RT03 RW12, Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, sungguh sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah panggung reyot tak layak huni selama bertahun-tahun.

Pasutri bernama Hendra Sanjaya dan istrinya Fatimah harus membesarkan anak-anaknya di rumah lapuk tersebut. Rumah mereka dengan atap yang bocor dan dinding sudah bolong-bolong. Lapuknya kondisi kayu, membuat hunian mereka bisa runtuh sewaktu-waktu. 

Baca Juga

"Kondisi kayu yang sudah bobrok membuat rumah kami suatu saat bisa roboh. Kalau hujan anak-anak susah tidur karena atap bocor," tutur Fatimah, Jumat (3/3/2023). 

Dia mengaku, berlubangnya dinding bilik rumah yang mereka huni membuat hewan seperti serangga hingga ular sering masuk. Fatimah mengakui jika suaminya belum bisa memperbaiki rumah mereka karena keterbatasan ekonomi. 

Baca Juga

"Suami saya bekerja menunggu dagangan ayam goreng milik orang lain. Penghasilannya pas-pasan untuk kebutuhan kami sehari-hari, sehingga belum bisa memperbaiki rumah," ujarnya. 

Fatimah menambahkan, pemerintah melalui petugas dari instansi terkait sempat berkunjung ke kediaman mereka untuk melakukan survey dan mendokumentasikan kondisi rumah. Namun hingga kini tindak lanjut dari kunjungan itu belum diketahui hasilnya. 

Baca Juga


Sementara itu, Ketua RW di Kampung Sindangheula, Nandang Hidayat, menjelaskan jika pihaknya telah berulang kali mengajukan agar rumah Fatimah dan keluarganya ini mendapat bantuan perbaikan sejak tiga tahun yang lalu. Usulan perbaikan rumah, lanjut Nandang Hidayat, disebabkan karena kondisi rumah yang ditempati itu sangat memprihatinkan. 

"Sudah beberapa kali diusulkan pada beberapa musyawarah, baik di tingkat desa maupun di kecamatan. Akan tetapi rupanya belum ada realisasi," kata Nandang Hidayat. 

Menurut dia, rumah panggung reyot milik Fatimah ini merupakan rumah tidak layak huni dengan kondisi paling parah di lingkungan yang dipimpinnya. 

"Kondisinya sangat memprihatinkan. Apalagi saat ini musim hujan, atap yang bocor pasti akan membuat keluarga mereka tidak nyaman," ucapnya.

Editor : Asep Supiandi

Follow Berita iNewsJabar di Google News

Bagikan Artikel:
line sharing button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages