Presiden Hongaria Bantah Akan Pindahkan Kedubes di Israel ke Yerusalem
BUDAPEST, iNews.id - Presiden Hongaria Katalin Novak membantah negaranya akan memindahkan kedutaan besar (kedubes) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sebelumnya surat kabar The Times of Israel melaporkan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban sudah menyampaikan pesan kepada mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu, negaranya akan memindahkan kedubes pada April mendatang.
"Saya juga membaca berita di media. Di Hongaria, sejauh ini belum ada keputusan untuk memindahkan kedubes kami di Israel," kata Novak, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2023).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Hongaria Mate Paczolay juga tidak mengonfirmasi laporan surat kabar tersebut. Pihaknya akan menyampaikan segala perkembangan informasi jika sudah ada keputusan yang dibuat.
Hongaria sebelumnya lebih dulu memindahkan kantor departemen perdagangan ke Yerusalem dari kedubes di Tel Aviv.
"Kami telah memindahkan departemen perdagangan Kedutaan Besar di Israel ke Yerusalem beberapa tahun lalu," katanya.
Jika terealisasi, Hongaria akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang membuka kedubesnya di Israel ke Yerusalem. Negara itu akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Negeri Yahudi. AS menjadi negara pertama yang memindahkan kedubesnya ke Yerusalem yakni pada Mei 2018.
Yerusalem menjadi titik konflik Israel dengan Palestina. Israel mengklaim seluruh wilayah Yerusalem sebagai miliknya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur, di dalamnya berdiri Masjid Al Aqsa, sebagai ibu kota negara di masa depan.
Parlemen Israel mengesahkan UU pada 1980 yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
PBB menganggap Yerusalem Timur sebagai daerah pendudukan. Statusnya harus diselesaikan melalui negosiasi antara Israel dan Palestina, bukan diklaim secara sepihak.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar