Rahasia Orang Kebal Virus COVID-19 Sejak Awal Pandemi, Ini Kata Peneliti
Infeksi virus COVID-19 telah menyebar ke seluruh penjuru dunia sejak awal 2020. Hampir semua orang yang Bunda kenal bahkan pernah terinfeksi oleh virus yang juga disebut SARS-CoV-2 ini.
Namun, ada pula orang yang kebal atau tak pernah sama sekali terkena virus COVID-19, Bunda. Banyak di antara mereka bahkan pernah melakukan kontak langsung dengan positif COVID-19.
Lalu apa yang membuat mereka bisa tidak terkena COVID-19 sama sekali sejak awal pandemi?
Penyebab ada orang kebal COVID-19
Dikutip dari Science Alert, sejumlah penelitian pun berusaha untuk mencari tahu alasan kenapa ada orang yang kebal pada virus COVID-19. Ada pula meneliti terkait ada atau tidaknya penularan COVID-19 dengan faktor genetika.
Virolog di University of Surrey, Lindsay Broadbent, mengatakan bahwa salah satu penelitian ini pernah dilakukan para peneliti di Amerika Serikat (AS). Peneliti mengamati orang-orang yang sudah terpapar virus namun tidak terinfeksi.
Subjek peneliti tersebut adalah petugas kesehatan dan orang yang tinggal serumah dengan mereka yang terkonfirmasi COVID-19. Para peneliti memeriksa DNA dan mencari mutasi tidak biasa untuk menjelaskan hal tersebut.
Studi terkait hal ini juga pernah dilakukan sebelumnya. Ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi tentang mutasi genetika yang membuat orang kebal terhadap HIV dan norovirus.
Menurut Broadbent, secara teori bila mutasi genetika ditemukan, ilmuwan bisa mengembangkan perawatan yang efektif untuk pengidap berbagai penyakit tersebut. Namun, memahami mutasi genetika saja tak cukup, Bunda.
Di kalangan ilmuwan, memang sudah ada penelitian tentang kekebalan sebagian kecil orang terhadap norovirus karena mutasi genetika. Meskipun alasannya sudah diketahui, dunia sains masih belum bisa mengadopsi pemahaman tersebut ke pengobatan atau perawatan yang ampuh.
Para ilmuwan bahkan telah mengambil langkah yang radikal dengan meng-'edit' gen saat manusia masih di dalam kandungan. Contohnya seperti sekelompok bayi terkena dengan nama 'bayi CRISPR' yang dibuat kenbal terhadap HIV. Namun lagi-lagi, langkah ini bertentangan dengan etika.
Lalu bagaimana dengan kemungkinan pengobatan yang bisa diambil dari hasil penelitian terkait mereka yang kebal terhadap COVID-19? Apakah bisa digunakan untuk melakukan perawatan yang efektif?
TERUSKAN MEMBACA DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga ketentuan vaksinasi COVID-19 bagi Bunda yang sedang program hamil, dalam video berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar