Pilihan

Viktor: 50 Persen APBD NTT ke Pendidikan, Tapi Sulit Tembus UI, UGM - CNN Indonesia

 

Viktor: 50 Persen APBD NTT ke Pendidikan, Tapi Sulit Tembus UI, UGM

CNN Indonesia
4-5 minutes
Rabu, 01 Mar 2023 20:45 WIB

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyebut pihaknya memiliki anggaran pendidikan yang besar untuk mencetak siswa unggul dan bisa menembus perguruan tinggi negeri.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan telah mengalokasikan hampir 50 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pendidikan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengatakan telah mengalokasikan hampir 50 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pendidikan. Namun, para siswa di daerahnya masih kesulitan menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama.

"50 persen APBD NTT ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," kata Viktor melalui unggahan video di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat pada Selasa (28/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viktor menyatakan tanpa tambahan Dana Alokasi Umum (DAK), anggaran pendidikan NTT sudah mencapai angka 35 persen. Menurutnya, kondisi tersebut sudah melebihi kewajiban yang tertuang dalam undang-undang.

"Kita tanpa DAU yang diarahkan sudah 35 persen. Apalagi yang diarahkan kita menyentuh 49-50 persen. Itu anggaran total semua ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.

Viktor heran peserta didik di NTT masih belum bisa menembus perguruan tinggi negeri sekelas UI, UGM, hingga ITS. Menurutnya, masih ada perbedaan yang besar antara pendidikan dan sumber daya manusia di NTT dengan DKI Jakarta.

"Mengapa uang begini banyak dilawan dengan sekolah swasta yang datang dari Jakarta yang saya tahu pasti mereka punya investasi sekitar tiga persen dibawa dari Provinsi Nusa Tenggara Timur punya investasi, kok tidak ada yang tembus UI 200 orang, UGM sekian orang, ITS," katanya.

Viktor mengakui NTT memiliki berbagai kekurangan, seperti sumber daya manusia dan infrastruktur yang dapat mendukung para peserta didik. Namun, politikus NasDem itu menyatakan pihaknya memiliki anggaran yang berlimpah.

"Tidak bisa NTT dipersepsikan atau disamakan dengan Jakarta atau ada yang membawa Finlandia. NTT dengan kekurangan infrastruktur, suprastruktur, sumber daya, semua kita kurang kecuali uang," ujarnya.

Oleh karena itu, Viktor membuat kebijakan baru dengan menerapkan jam masuk sekolah peserta didik setingkat SMA di NTT menjadi pukul 05.00 Wita. Viktor mengatakan kebijakan itu mulai dijalankan pada dua sekolah, yakni di SMA 1 dan SMA 6.

"Maka untuk menjawab uang sebanyak itu ada desain khusus dan desain khusus ini tidak semua sekolah karena kalau fokus itu artinya tidak boleh semua," ujar Viktor.

Viktor mengaku tak memaksa para siswa untuk menjalankan kebijakan baru ini. Ia mempersilakan para siswa pindah sekolah yang belum menerapkan masuk jam 5 pagi.

"Bagi orang tua yang ingin mendorong anaknya di situ, dia akan disiapkan dengan baik menjadi pemimpin masa depan. yang tidak mau tidak dipaksa," katanya.

Viktor menyebut kebijakan itu bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia dengan kedisiplinan dan etos kerja tinggi. Ia juga menyinggung filosofi seorang tokoh sejatinya harus siap sebelum matahari terbit.

"Banyak orang mengatakan, 'itu pagi buta'. Hei lihat baik-baik, matahari terbit di NTT itu (jam) 5.48. Filosofi seorang tokoh yang mau disiapkan adalah sebelum matahari itu terbit, dia telah siap untuk hidup di dalam pembangunan aktivitas sehari-hari, itu filosofinya," ujarnya.

(lna/fra)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Heboh, Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek