Bali juga Menggelar Lebaran Ketupat, Beda Nama Saja
Pulau Bali juga memiliki tradisi lebaran ketupat. Acara ini berlangsung seminggu setelah Idulfitri.
Masing-masing daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Lebaran Ketupat. Seperti di kampung muslim Angantiga, Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung.
Warga kampung melaksanakan makan bersama di dalam Masjid Baiturrahman dengan hidangan ketupat sebagai menu utama. Perayaan ini dinamai "Megibung Menyama".
"Kami merayakannya (Lebaran Ketupat) sederhana seluruh warga kampung. Yang paling utama dari perayaan ini adalah berdoa bersama dipimpin sesepuh kampung," kata Kepala Kampung Angantiga, M Ramsudin (48).
Soal Megibung Menyama, Ramsudin mengakui bahwa tradisi makan bersama di Bali yang umum dikenal megibung juga diadopsi di momen perayaan ketupat Lebaran. Sementara kata "Menyama" dalam Bahasa Bali artinya bersaudara.
Menurut Ramsudin, Megibung Menyama diartikan sebagai momen makan bersama saat ketupat Lebaran. Sedangkan para kerabat dan warga kampung yang terlibat di dalamnya sudah sebagai saudara.
"Jadi momen mempererat kebersamaan kami sebagai warga di satu kampung. Semua saudara, bahkan dengan warga Hindu yang kamu bertetangga itu sudah satu kesatuan," jelas Ramsudin, Sabtu (29/4/2023).
Perayaan ketupat Lebaran di Angantiga diawali dengan saling mengunjungi tetangga dan kerabat bersilaturahmi sambil membawa ketupat yang telah dimasak, sehari sebelumnya.
Masak-memasak juga dilakukan para ibu-ibu di tiap rumah. Masakan itu akan dibawa ke masjid untuk santap bersama esok paginya, dimulai sekitar pukul 08.00 sampai 09.30 WITA.
Baca artikel selengkapnya di detikBali
Simak Video "Sensasi Foto Bersama Monyet di Hutan Pala Sangeh, Badung"
(msl/msl)
Komentar
Posting Komentar