![Dua Alasan Agama Yahudi Dilarang Ibadah di Kompleks Masjid Al Aqsa Meski juga menjadi tempat suci bagi Yahudi, namun hanya umat Islam yang diizinkan melakukan kegiatan keagamaan di Kompleks Masjid Al Aqsa.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/03/23/thumbnail-video_169.jpeg?w=400&q=90)
Foto: Reuters
Jakarta, CNN Indonesia --
Kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Lama Yerusalem, Israel, menjadi situs suci bagi tiga agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.
Bagi umat Islam situs suci itu disebut sebagai al-Haram al-Sharif (The Noble Sanctuary). Sementara orang Yahudi menyebutnya sebagai Har-ha-Bayit (Temple of Mount).
Kompleks Al Aqsa menjadi rumah bagi dua bangunan suci umat Islam yaitu Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock.
Sebagai situs tersuci dalam Yudaisme (agama Yahudi) dan tempat tersuci ketiga dalam Islam, Al Aqsa berada di bawah kekuasaan Israel sejak perang Arab-Israel di tahun 1967.
Namun situs-situs suci di kompleks Al Aqsa dikelola dengan hati-hati dan berada di bawah pengawasan Yordania.
Di bawah aturan status quo, hanya umat Muslim yang diizinkan melakukan kegiatan keagamaan di Al Aqsa. Sementara orang Yahudi dan non-Muslim hanya diizinkan untuk berkunjung dan dilarang beribadah.
Mengapa orang Yahudi tidak diizinkan melakukan kegiatan keagamaan di dalam Al Aqsa?
Dilansir dari Middle East Eye, selama berabad-abad pemerintah Israel melarang kegiatan keagamaan Yahudi di area Al Aqsa.
Orang Yahudi hanya bisa memanjatkan doa-doa dan kegiatan keagamaan di Tembok Barat atau yang lebih populer disebut Tembok Ratapan. Tempat suci bagi umat Yahudi ini terletak di bagian luar Temple of Mount.
Ada dua alasan utama mengapa Yahudi tak bisa beribadah di Al Aqsa.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Komentar
Posting Komentar