Lagu Yamko Rambe Yamko Disebut Bukan dari Papua, Deddy Corbuzer Merasa Dibohongi Sekolah? - malangtimes
Lagu Yamko Rambe Yamko Disebut Bukan dari Papua, Deddy Corbuzer Merasa Dibohongi Sekolah?
JATIMTIMES - Lagu Yamko Rambe Yamko selama ini dikenal sebagai lagu daerah berasal dari Papua. Namun mini muncul pembahasan di media sosial yang menyebut lagu itu bukan bahasa Papua.
Masalah itu salah satunya dibahas oleh komika dari Papua Arie Kriting dan Mamat Alkatiri saat hadir menjadi narasumber di YouTube Deddy Corbuzer.
Dalam video itu, Arie Kriting menyebut lagu Yamko Rambe Yamko tengah menjadi polemik dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, Mamat Alkatiri menambahkan bahwa Dewan Kesenian Papua menyatakan itu bukan bahasa Papua.
Lantas Deddy Corbuzer pun menilai selama ini dirinya dibohongi oleh sekolah. Sebab selama ini, menurut Deddy, lagu itu berasal dari Papua. "Berarti selama ini saya dibohongi oleh sekolah?" kata Deddy.
Menanggapi hal itu, Arie Kriting pun menjelaskan bahwa di Papua itu ada 300 bahasa. Jadi, antar suku di Papua ini saling curiga dengan lagu itu. "Karena ngga mungkin orang Papua menguasai 300 bahasa yang ada di etnis Papua. Usai dicek-dicek ternyata tak ada bahasa Papua di lagu itu," ucap Arie Kriting.
Namun Arie juga menjelaskan bahwa lagu itu kemungkinan berasal dari Lembah Grime, Papua. Tapi kemungkinan itu pun masih tanda tanya dan belum ada yang valid. "Tapi kalau kami berpikiran bisa jadi ini salah satu bahasa di etnis Papua yang sudah punah," jelas Arie Kriting.
Bahkan menurut Arie, ketika lirik lagu Yamko Rambe Yamko dicoba dicari lewat Google translate, terdeteksi berasal dari Swahili di Afrika. "Jadi, ini menunjukkan kita sebenarnya tidak terlalu mengenal keanekaragaman Indonesia. Ini menurut saya harus diperbaiki. Kita nyanyikan saja lagu Apuse dan Sajojo yang jelas berasal dari Papua," kata Arie.
Alhasil mereka pun mendebatkan soal arti dari lagu tersebut. "Semua orang bisa nyanyi, tapi kita nggak tahu artinya. Apalagi kita tak tau bahasa daerah mana. Aneh," tandas Arie Kriting.
Sebelumnya, seniman Papua yang juga Dewan Kesenian Papua, Nomensen Membrako dan beberapa orang mengatakan sudah mendiskusikan lagu itu. Ada orang bilang lagu itu asal Merauke, tapi kata-kata di lagu itu tidak menggambarkan bahasa Merauke.
"Sudah dua kali kami diskusikan lagu itu, tapi lagu itu, dulu orang bilang asal Merauke, tapi konotasinya, kata-katanya sama sekali tak menggambarkan satu bahasa lokal di Merauke. Jadi. kami Dewan Kesenian berkesimpulan bahwa lagu Yamko Rambe Yamko itu bukan lagu dari Papua. Sementara data di kami begitu," kata Nomensen Membrako, melansir dari Detikcom pada Juni 2020 lalu.
Nomensen mengaku tidak tahu Lagu Yamko Rambe Yamko itu bahasa dari mana. "Semalam saya turun (ikut diskusi), karena kami sudah pernah dua kali diskusi, tapi saya takut jangan saya beri pengertian yang salah. Jadi, saya panggil sekretaris dan KTU, beberapa tahun lalu juga kami sudah bahas lagu ini," ujarnya.
"Lagu ini kita belum tahu sesungguhnya lagu ini berasal dari mana. Kami Dewan Kesenian sudah minta untuk telusuri lagu itu, tapi itu bukan bahasa Merauke," imbuh Nomensen.
Menurut musisi Papua lainnya, Mechu Imbiri, lagu itu bukan lagu Papua. Semua lagu asal Papua bisa diartikan, tapi lagu Yamko Rambe Yamko tidak ada artinya dalam bahasa Papua. Dia mengaku sudah bertanya ke warga Biak hingga Wamena, tapi tidak ada bahasa seperti di lagu itu.
"Waktu saya di Jakarta saya pernah nyanyikan lagu itu, lalu orang tanya itu lagu Papua saya bilang tidak. Katanya lagu dari Genyem. Fapi saya tanya orang Genyem, mereka bilang tidak," ujarnya.
Mechu mengatakan tidak bisa dibuktikan kalau lagu itu lagu Papua. Bahkan, Mechu mempersilakan jika ada daerah lain di luar Papua yang mengklaim lagu itu.
Menurut dia, Papua tidak akan merasa kehilangan karena memang bukan lagu Papua. Katanya, jika itu lagu Papua, pasti ada orang yang tahu bahasanya. Lagu ini sering diperdengarkan tahun 1970-an dinyanyikan saat Paduan suara.
"Lima bulan lalu pernah saya pertanyakan lagu ini melalui Facebook (FB) siapa yang pertama menyanyikan lagu ini, apa artinya dan dari daerah mana tidak ada yang bisa jawab. Dan arti lagu itu tidak bisa diterjemahkan dalam salah satu bahasa di Papua. Kalau diterjemahkan ke Google, Google sembarang ngarang aja," ujarnya.
"Ini saya dengar waktu saya berusia 6 tahun, sekarang saya 67 tahun. Jadi 61 tahun lalu Ibu Sopi Patty (alm) dinyanyikan dalam paduan suara," imbuhnya.
Dia mengatakan dulu waktu Soekarno ke Papua, lagu ini dinyanyikan untuk menyatukan orang-orang Papua. Tapi setelah ditelusuri, tidak ada bahasa Papua seperti itu.
Komentar
Posting Komentar