Pilihan

Mahfud MD Marah Ada yang Minta Ijazah dan Rekening Bima: Saya Imbau ke Siapa pun! - Tribunnews

 

Mahfud MD Marah Ada yang Minta Ijazah dan Rekening Bima: Saya Imbau ke Siapa pun! - Halaman all

Editor: Taufik Hidayat
AA
Menko Polhukam, Mahfud MD marah ada yang minta ijazah dan rekening Bima usai kritik pembangunan di Lampung, imbau ke siapa pun tak intimidasi orang tuanya.
Menko Polhukam, Mahfud MD marah ada yang minta ijazah dan rekening Bima usai kritik pembangunan di Lampung, imbau ke siapa pun tak intimidasi orang tuanya.

SERAMBINEWS.COM - Menko Polhukam, Mahfud MD marah ada yang minta ijazah dan rekening Bima usai kritik pembangunan di Lampung.

Pihaknya mengimbau ke siapa pun agar tidak melakukan intimidasi, terutama terhadap orang tua Bima.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang dilihat di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (18/4/2023).

"Untuk orang tuanya Bima, saya mengimbau kepada siapa pun untuk tidak mengintimidasi,” tegas Mahfud MD.

"Karena ini tidak ada hubungan dengan Bima," tambahnya.

Menko Polhukam itu juga marah terkait adanya dugaan penekanan dan pengancaman terhadap orang tua Bima di Lampung.

"Bima itu subjek hukum yang bertanggung jawab sendiri, jangan orang tuanya ditekan, ditakut-takuti, diancam, diminta nomor rekeningnya, diminta surat lahirnya, ijazah, tempat tinggalnya, itu pelanggaran terhadap hal-hak pribadi," tegas Mahfud MD.

Soal kasus Bima ini, pihaknya meminta agar dipisah antara subjek hukumnya dengan orang tua dan keluarga yang bersangkutan.

Mahfud MD Turun Tangan

Sebelumnya diberitakan Mahfud MD ikut turun tangan tanggapi soal kasus Bima kritik Lampung hingga diduga mendapat intimidasi dari aparat penegak hukum.

Menko Polhukam itu menegaskan tak boleh diam bila aparat ikut-ikutan dalam kasus ini.

Apalagi terkait adanya dugaan intervensi terhadap orang tua Bima yang ada di Lampung beberapa hari lalu.

Kasus Bima kritik pembangunan Lampung ini mendapat atensi publik yang besar, termasuk pejabat sekelas Menko Polhukam Mahfud MD.

"Bima punya hak konstitusional untuk menyatakan itu, apalagi demi perbaikan," kata Mahfud dikutip dari kanal YouTube R66 Newlitics, Senin (17/4/2023).

Menko Polhukam itu juga berencana akan mendalami kasus ini dan menolak tindakan aparat penegak hukum bila benar terlibat melakukan intervensi terhadap Bima.

"Saya hari Senin bisa melakukan pendalaman,” kata Mahfud.

“Tentu saya tidak boleh diam kalau aparat penegak hukum ikut-ikutan ke soal itu," tegasnya.

Hotman Paris Siap Bantu

Sementara Pengacara kondang Hotman Paris menyampaikan siap membantu Bima terkait permasalahan yang dihadapi warga Lampung itu bila dibutuhkan.

"Halo Bima anak Lampung, banyak bener orang DM dan WA saya, ada apa sih Bima? Masalah apa dengan bupati. DM saya, terangin kasusmu," ucap Hotman dikutip dari Instagramnya.

"DM saya kalau ada masalah. Jangan takut, hidup hanya sekali, nyali," tambahnya.

Sementara publik khususnya di media sosial ramai-ramai mendukung Bima atas kasus yang dihadapinya saat ini.

Orang tua Bima di Lampung diduga mendapat intervensi dari pihak aparat penegak hukum hingga pemerintah setempat.

Publik kemudian ramai-ramai mendorong agar KPK bergerak memeriksa para pejabat di Lampung karena dinilai lambatnya pembangunan di provinsi tersebut.

Bima Curiga Menyengatnya Aroma Korupsi di Lampung

Diketahui laporan Pengacara, Gindha Ansori ke Polda terkait konten Bima kritik pembangunan di Lampung dengan sebutan Dajjal akhirnya dihentikan.

Ditreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo menyampaikan, telah dilakukan gelar perkara dan hasilnya perkara ini bukan merupakan tindak pidana.

"Jadi atas dasar tersebut, perkara ini kami hentikan penyelidikannya," ujar Arief dikutip dari kanal YouTube Tribun Sumsel, Selasa (18/4/2023).

Namun kini giliran TikToker bernama Bima Yudho Saputro itu mendesak KPK untuk segera memeriksa pejabat di Lampung karena curiga adanya tindakan korupsi di sana.

"Pemerintah pusat juga, KPK terutama harus mengecek pejabat-pejabat yang ada di Provinsi Lampung. Gue mau, (KPK) cek sekarang juga," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan, Selasa.

"Kayak gue curiga banget gitu, gue gak yakin dana dari pemerintah ini digunakan seadil-adilnya untuk masyarakat, gue pengen hal itu sih," tambahnya.

Menurutnya, perlu tindak lanjut dari pemerintah pusat mengecek para pejabat di Lampung yang diduga korupsi melakukan tindak pidana ini.

"Harus ditindaklanjuti, harus ada tindakan dari pemerintah pusat itu sendiri, bukan cuma dari pemerintah daerah ini, gue mau harus dicek ini," ucap Bima.

Tak Khawatir, Punya Banyak Backup

Anak muda asal Lampung itu juga mengaku tak khawatir menghadapi pejabat pemerintah provinsi asalnya dalam menyuarakan kritikan, karena saat ini punya banyak backup.

"Gue kayak ya, backup gue banyak gitukan. Gue gak perlu khawatir, bahkan sudah didengar dari pihak Istana," ungkap Bima.

"Gue gak usah yang kayak nangis terus kayak bingung, nggak sih," tambahnya.

Terlebih saat ini Bima ditawari konsultasi hukum langsung oleh pengacara kondang sekelas Hotman Paris.

"Gue gak takut sih sekarang, gue kayak merasa ada banyak backup gitu, Hotman Paris juga udah bilang kayak ya udah hubungi aja gitu," kata Bima.

"Belum gue hubungi ya bang Hotman, cuma kayak ya udah nyantai aja ini kasus apaan sih, easy ini mah," tambahnya.

Alasan Kenapa Bima Pakai Kata Dajjal

Cukup cerdas, ternyata ini alasan Bima pakai kata Dajjal saat kritik lambatnya pembangunan di Lampung.

Diketahui TikToker bernama Bima Yudho Saputro asal Lampung yang kini menjalani studi di Australia, viral usai mengkritik provinsinya.

Dalam video bertajuk Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju itu, Bima sempat menyebut kata Dajjal.

"Gue Bima, gue berasal dari provinsi yang satu ini, Dajjal," ucapnya dalam video yang diunggah di TikTok @awbimaxreborn beberapa waktu lalu.

Saat ditanya kenapa menggunakan kata Dajjal dalam video itu, Bima mengungkapkan sengaja agar pesan yang disampaikan bisa sampai ke para pejabat di Lampung.

"Gue sendiri memang sengaja menggunakan kata Dajjal itu khusus konotasiin untuk provinsi daerah gua di Lampung. Pemerintahannya ya, bukan sukunya," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan, Selasa (18/4/2023).

Menurutnya, bila menggunakan bahasa yang halus, kemungkinan pesan tersebut sampai ke pejabat sangat sulit.

"Kalau misal kata-kata itu tidak digunakan, gua pakai bahasa yang halus, gak akan sampai ke kuping gubernur sama wakil gubernur itu," ungkap Bima.

"Komentar (Instagram) aja dinonaktifkan, apalagi komentar halus, gak bakalan sampai, gak bakalan seviral ini," tambahnya.

Saat dikata-katai tak intelek karena menggunakan kata Dajjal, Bima menyampaikan sebenarnya itulah strateginya dalam mengkritik agar didengar banyak orang.

"Karena gue ambil kuliahnya digital marketing, dan gua lanjutin di public relation and social media, jadi gue ngerti caranya menyampaikan hook-hook, messenge ke masyarakat Indonesia itu harus dihantamnya di mana gua tahu," ungkap Bima.

"Orang-orang bilang gue gak intelek, gue udah kuliah jauh-jauh gak guna. Guna, karena gue bisa seviral ini.

Gue tahu strateginya untuk membungkam mulut para pejabat sekarang ini, kalau gue tidak melakukan hal ini, tidak akan terjadi seviral ini," tambahnya.

Meski demikian, anak muda asal Lampung itu tak menyangka bila dirinya dibicarakan seheboh ini dan diberitakan oleh banyak media massa.

"Orang-orang berani speak up, gue cuma pengen itu. Eh gak tahunya ternyata viral banget gitu," ungkap Bima.

Dengan kondisi yang seperti ini, ia berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa speak up dan bisa jujur menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Jangan ada yang namanya bungkam membungkam lagi. Itu zaman kapan, kita sudah 2023, Indonesia harus maju, Indonesia harus menerima kritikan pedas atau apapun itulah," pungkasnya.

Tolak Intimidasi Bima, Sekjen PDIP Hasto Akui Jalan di Lampung Kalah Jauh dengan Aceh

Tolak intimidasi Bima, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akui jalan di Lampung kalah jauh dengan Aceh.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi kasus TikToker Bima Yudho Saputro yang diduga orang tuanya diintimidasi aparat penegak hukum di Lampung usai mengkritik pembangunan di provinsi itu.

"Segala bentuk intimidasi tidak boleh terjadi di negara hukum," kata Hasto dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (17/4/2023).

Sekjen PDIP itu juga mengakui kalau jalan di Lampung masih belum layak sebagaimana yang menjadi kritik Bima.

"Kalau di Lampung, saya, mas Djarot kan kami sering turun. Memang jalannya itu kalah jauh dengan Aceh," kata Hasto.

"Sehingga kritik harus direspon secara positif," tambahnya.

Pihaknya juga menyampaikan sudah melakukan komunikasi dengan Ketua Komisi IV Fraksi PDIP Dapil Lampung, Sudin terkait hal ini.

"Tadi saya sudah berkomunikasi dengan Pak Sudin untuk melakukan advokasi, namanya kritik itu boleh," ucap Hasto.

"PDI Perjuangan biasa menerima kritik, kita harus respon dengan cara positif," pungkasnya.

Kolom Komentar Instagram KPK Ramai soal Lampung

Kolom komentar Instagram KPK dipenuhi permintaan warganet agar lembaga anti-rasuah itu 'main-main' ke Lampung usai Bima Yudho Saputro dipolisikan.

Konten kreator pemilik akun TikTok @awbimaxreborn itu diketahui dilaporkan oleh Gindha Ansori yang merupakan Pengacara Gubernur Lampung ke Polda.

Ia dilaporkan dengan tudingan menyebar hoaks usai mengkritik pembangunan bertajuk Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju di akun TikToknya.

Pantauan Serambinews.com di akun Instagram @official.kpk pada Senin (17/4/2023), hampir semua postingan dalam pekan ini dipenuhi komentar permintaan periksa pejabat Lampung.

"Ditunggu yang di Lampung ya diperiksa," tulis salah seorang warganet di kolom komentar Instagram resmi KPK.

"Coba sesekali Lampung ditengok pak," komen warganet lainnya di kolom komentar.

"Yang Lampung kapan diperiksaaaaaaaa," tambah warganet lain.

"Lampung pak tolong," tulis warganet di kolom komentar.

"Woy ke Lampung," timpal warganet lainnya.

"Lampung mohon segera dicek pak," pinta salah seorang warganet di kolom media sosial resmi KPK.

Diketahui usai mengkritik Lampung beberapa waktu, Bima mengaku mendapat tekanan, mulai dari didatangi polisi, diancam Bupati Lampung Timur hingga dilaporkan ke Polda Lampung.

"Bokap gue diancam loh, masa kayak begini banget sih? Gue cuma mau ngritik doang, loh. Cuma mau ngasih kritikan," tutur Bima Yudho dalam videonya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Merasa dirinya dalam bahaya dan terancam, Bima berencana mengajukan protection visa agar mendapatkan perlindungan dari Australia.

Diketahui Bima sedang menjalankan pendidikan di Australia.

Ia kuliah di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia, jurusan program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia.

Klaim Lindungi Keluarga Bima

Sementara Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim mengklaim berupaya melindungi keluarga Bima usai disebut-sebut mendapat intervensi dari pemerintah.

"Jangan khawatir. Semua orang boleh kok menyampaikan kritik, kita berdemokrasi, tidak perlu khawatir," kata Nanik masih mengutip Kompas.com, Jumat (14/3/2023).

Selanjutnya, Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar menyampaikan, kedatangan pihaknya ke kediaman orang tua Bima sebagai bagian menjaga keamanan.

"Ini kan upaya untuk memastikan keamanan masyarakat, kita tidak tahu apakah ada orang yang nantinya tidak suka, lalu ada hal yang tidak diinginkan. Makanya kita mengupayakan keamanan mereka," kata Rizal.

"Jadi kalau dipanggil kepolisian, itu tidak benar. Tapi Kapolsek dan Bhabinkamtibmas menyambangi kediaman mereka," tambahnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek