Penyebab Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah hingga Kini Disidang Etik - detil

 

Penyebab Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah hingga Kini Disidang Etik

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 26 Apr 2023 11:56 WIB
Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin viral karena mengancam Muhammadiyah melalui komentar Facebooknya. Hal tersebut terkait penetapan Idul Fitri 1444 H
Andi Pangerang Hasanuddin (Foto: 20detik)
Jakarta -

Andi Pangerang Hasanuddin, seorang peneliti BRIN mengancam Muhammadiyah terkait penetapan Idul Fitri 1444 H. Komentar Andi tersebut disampaikannya pada media sosial Facebook dan viral karena berisi ancaman kepada warga Muhammadiyah.

Pihak BRIN menggelar sidang etik untuk menindaklanjuti komentar ancaman yang dilontarkan oleh Andi Pangerang. Berikut informasi selengkapnya.

Peneliti BRIN Ancam Muhammadiyah, Ini Ucapannya

Kasus ini berawal dari seorang peneliti BRIN, Thomas Jamaluddin menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran 2023 di laman Facebooknya. Kemudian, ada salah satu akun bernama Ahmad Fauzan S yang memberikan komentar terhadap postingan Thomas. Andi Pangerang Hasanuddin lalu membalas komentar akun tersebut.

PARALLAX IN DETAIL
300x250

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.

Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod membagikan unggahan itu dibagikan di media sosialnya. Setidaknya, ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:

"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman."

Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin viral karena mengancam Muhammadiyah melalui komentar Facebooknya. PP Pemuda Muhamamdiyah melaporkan Andi ke polisi.
Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin viral karena mengancam Muhammadiyah melalui komentar Facebooknya. PP Pemuda Muhamamdiyah melaporkan Andi ke polisi. (Foto: Mulia/detikcom)

Thomas Jamaluddin Tegur Andi Pangerang

Tim detikcom telah menghubungi Thomas terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku tidak tahu komentar yang mana.

"Saya tidak tahu itu yang dikomentari Andi itu, itu kan Andi dengan Ahmad Fauzan ya. Saya cari lagi di kolom komentar, saya sudah tidak menemukan, mungkin sudah dihapus. Entah memperdebatkan apa, ya tapi terkait soal perbedaan itu sih. Saya tanya lagi ke Andi, itu komentar aslanya apa sih. Dia juga sudah lupa, dan ketika dicari lagi sudah tidak ada. Siapa yang menghapus juga belum tahu," ucap Thomas kepada detikcom, Senin (24/4/2023).

Meskipun demikian, Thomas mengaku sudah menegur Andi. Menurut Thomas, Andi juga sudah menulis permintaan maaf.

"Tentu saya tegur, itu berlebihan. Terus dia menyatakan dia menyesal dan dia menulis surat permintaan maaf," kata Thomas.

Andi Pangerang Minta Maaf

Andi Pangerang Hasanuddin, peneliti BRIN yang mengancam Muhammadiyah menuliskan surat permohonan maafnya. Ia meminta maaf kepada pimpinan serta warga Muhammaidyah.

"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim seniornya Profesor Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Senin (24/4/2023).

Andi mengungkapkan penyebab dirinya menuliskan komentar ancaman tersebut karena dirinya emosi. Saat itu, dia merasa tak terima melihat Profesor Thomas Djamaluddin, yang merupakan seniornya di kelompok riset antariksa BRIN, 'diserang' di media sosial (medsos). Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak. Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut," tulis Andi dalam suratnya.

Baca berita di halaman selanjutnya.

Polisi Selidiki Peneliti BRIN Ancam Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan peneliti BRIN yang mengancam Muhammadiyah. Polisi pun menyelidiki kasus tersebut.

"Polri sedang melakukan penyelidikan" kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).

Laporan PP Pemuda Muhammadiyah tersebut teregister dengan Nomor LP/B/76/IV/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 25 April 2023. Ketua Hukum HAM dan Advokasi PP Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah menyebut komentar Andi menyakiti hati warga Muhammadiyah.

Sidang Etik Andi Pangerang Digelar Tertutup

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar sidang etik terhadap peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin karena komentar ancaman kepada Muhammadiyah. Sidang itu akan digelar tertutup pada hari ini, Rabu (26/4/2023).

"Sidangnya tertutup," kata Plt Sekretaris Utama, Nur Tri Aries Suestiningtyas saat dikonfirmasi, Rabu (26/4/2023).

Sebelumnya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan meskipun Andi telah meminta maaf, namun sidang etik ASN Andi tetap akan digelar. Selanjutnya, sidang etik akan dilanjutkan dengan sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Laksana Tri Handoko kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).

"Meski sivitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan," ujarnya.




(kny/imk)

Baca Juga

Komentar