Simak Efektivitas Ekstrak Teh Hijau sebagai Obat Sakit Gigi untuk Bantu Atasi Gigi Sensitif - Tribun Gorontalo
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani

TRIBUNGORONTALO.COM - Sakit gigi dapat timbul akibat sensitivitas yang tinggi pada gigi.
Perawatan yang tersedia untuk sakit gigi akibat sensitivitas gigi dinilai masih kurang dalam beberapa hal.
Antara lain seperti tidak efektif dan membuat pasien sakit gigi rentan terhadap bakteri dan gigi berlubang.
Dilansir TribunGorontalo.com dari medicalnewstoday, para peneliti lantas mengembangkan bahan baru sebagai obat sakit gigi untuk melindungi gigi sensitif dengan lebih baik yakni menggunakan polifenol teh hijau.
Bagi orang dengan gigi sensitif, meminum sesuatu yang terlalu panas atau terlalu dingin menyebabkan rasa sakit yang tajam dan seringkali tidak tertahankan.
Penyebab gigi sensitif terjadi karena lapisan enamel pelindung pada permukaan gigi terkikis, sehingga lapisan jaringan tulang berikutnya yang disebut dentin terbuka.
Dentin berisi tabung kecil yang kosong di dalamnya, dan ketika ujung tabung mikro ini terbuka, mereka memungkinkan cairan panas atau dingin langsung menuju ke saraf gigi.
Hal itulah yang menyebabkan rasa sakit yang tajam dan menyentak.
Orang dengan gigi sensitif juga lebih rentan mengalami gigi berlubang karena mikrotubulus ini terpapar bakteri.
Perawatan yang tersedia saat ini didasarkan pada oklusi, atau penutupan mikrotubulus ini menggunakan bahan yang disebut nanohidroksiapatit.
Namun, bahan ini tidak cukup tahan atau tidak mampu menghalangi bakteri untuk menembusnya.
Dengan erosi gigi setiap hari dan abrasi dari menyikat gigi, mikrotubulus yang tersumbat dengan cepat menjadi aus, dan bakteri yang lebih agresif seperti Streptococcus mutans dapat menembus “segel” mikrotubulus.
Karena kerentanan pengobatan konvensional, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Cui Huang dari Universitas Wuhan di Cina, berangkat untuk mengeksplorasi terapi alternatif.
Sebuah studi baru yang merinci inovasi ini telah dipublikasikan di jurnal ACS Applied Materials & Interfaces.
Dr. Huang dan rekannya mulai membuat "biomaterial serbaguna" menggunakan bahan tradisional nanohidroksiapatit tetapi menambahkan bahan utama berupa senyawa teh hijau.
Senyawa itu disebut epigallocatechin-3-gallate (ECGC), dan merupakan polifenol paling aktif dalam teh hijau.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa senyawa ini dapat secara efektif melawan S. mutans.
Para ilmuwan merangkum campuran ini menjadi apa yang disebut nanopartikel silika mesopori (MSN).
Karena ukuran pori-porinya yang sedang atau mesopori dan sifat permukaannya, MSN banyak digunakan sebagai pembawa obat.
MSN dipilih karena telah terbukti memiliki ketahanan unik terhadap asam berbahaya yang menyebabkan rongga, serta menunjukkan "kekuatan mekanik yang unggul".
Menggunakan teknik yang disebut confocal laser scanning microscopy, para peneliti menguji kemampuan biomaterial yang baru dikembangkan untuk memblokir pembentukan biofilm yang biasanya dibentuk oleh S. mutans pada permukaan dentin.
Selain itu, mereka melakukan pengujian biologis dan uji sitotoksisitas pada jaringan pulpa gigi premolar dan molar ketiga yang dicabut, atau gigi bungsu.
Tes mengungkapkan bahwa biomaterial baru berhasil memblokir mikrotubulus dentin dan mengurangi permeabilitas dentin.
Selain itu, materi yang dirilis EGCG terus menerus selama lebih dari 96 jam.
Material tersebut juga terbukti tahan terhadap erosi dan abrasi, serta melindungi dari biofilm S. mutans.
Bahan tersebut “secara signifikan (menghambat) pembentukan dan pertumbuhan biofilm S. mutans pada permukaan dentin,” tulis para peneliti.
Sepengetahuan mereka, ini adalah pertama kalinya hasil seperti itu diperoleh.
Dr. Huang dan rekannya berharap bahan ini akan berhasil mengobati sensitivitas gigi.
“Dengan demikian, pengembangan (materi baru) menjembatani kesenjangan antara konsep multifungsi dan praktik klinis gigi," kata dokter Huang.
"Serta menjanjikan dalam memberikan dokter gigi strategi terapeutik untuk pengelolaan permukaan dentin untuk melawan hipersensitivitas dan karies dentin.” sambungnya.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar