Harga Telur Melonjak, Pedagang di Sidoarjo Keluhkan Omzet Penjualan Anjlok
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1671677159_1814x1209.jpeg)
Sidoarjo, Beritasatu.com - Kenaikan harga telur ayam tidak hanya terjadi di sejumlah kota besar, namun juga di berbagai daerah. Di Sidoarjo Jawa Timur, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional kini mencapai Rp 32.000 per kilogramnya, dari harga sebelumnya sekitar Rp 26.000 per kilogram.
Kondisi ini terjadi sudah sepekan ini, bahkan di sejumlah pasar dadakan yang ada di sejumlah pemukiman padat penduduk, harga telur sudah mencapai Rp 34.000 per kilogram.
Di pasar induk Larangan, Sidoarjo misalnya, sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga jual telur terpaksa dilakukan, karena harga jual dari pihak peternak ayam melalui distributor telur sudah tinggi harganya.
"Harga jualnya Rp 32.000 soalnya sudah satu mingguan ini naik, kalau biasanya sekitar 26 hingga Rp 27.000," ujar Suparno, salah satu pedagang.
Menurut Suparno, kenaikan harga telur ayam ini diduga terjadi akibat adanya kenaikan harga pakan ternak. Sehingg para peternak telur ayam, menaikan harga jual telur ke para distributor.
Tidak hanya di pasar Larangan, Sidoarjo. Salah satu pedagang di pasar Porong, Sidoarjo, Muawanah, juga mengeluhkan menurunnya omset jualan telur ayam. Ia juga mengaku pembeli telur sepi semenjak harga melonjak naik pasca lebaran hingga sekarang.
"Kalau lebaran ramai pembeli, namun saat ini sudah sepi," kata Muawanah.
Tidak hanya naik harganya, pasokan telur ayam dari sejumlah distributor juga mulai turun dibanding sebelumnya. Kondisi ini berdampak dari turunnya penjualan telur di pasaran.
Hingga saat ini pedagang belum mengetahui kepastian penyebab lonjakan harga telur ayam. Pedagang hanya bisa berharap, harga telur ayam bisa kembali normal, sehingga penjualan di pasaran bisa kembali normal.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar