Ini Cara Pelaku TPPO Myanmar Kelabui Petugas Imigrasi

Jakarta, Beritasatu.com - Beragam cara dilakukan pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk mengelabui petugas Imigrasi di pelabuhan dan bandara saat memberangkatkan para pekerja migran non prosedural. Hal itu diungkapkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro yang mengungkap modus yang digunakan oleh pelaku TPPO.
Dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, Djuhandhani mengatakan dua tersangka TPPO 25 WNI ke Myanmar menggunakan modus memberangkatkan para korban dengan cara terpisah, dengan jumlah sedikit supaya tidak dicurigai dan ditanggal berbeda. Akibatnya para korban menjadi korban eksploitasi di luar negeri.
“Pertama ada yang diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) langsung ke Bangkok, ada yang melalui pintu masuk Malaysia kemudian ke Bangkok, selanjutnya ada yang dibawa lewat samping, tidak melalui proses yang benar menuju ke wilayah Myanmar,” kata Djuhadhani dikutip dari Antara.
Adapun dua tersangka TPPO yakni Anita Setia Dewi dan Andri Satria Nugraha sudah ditangkap di Bekasi pada Selasa (9/5/2023). Keduanya ditangkap saat memberangkatkan para korban dimulai dari tanggal 25 September 2022 satu orang dari Batam menuju Johor, Malaysia menggunakan kapal laut, lalu menuju Hatyai, Thailand. Korban dari Hatyai diterbangkan ke Bangkok, dan dari Bangkok diterbangkan ke Myawaddy, Myanmar.
Berikutnya tanggal 8 Oktober 2022 diberangkatkan satu orang dari Bandara Soetta ke Kuala Lumpur, Malaysia. Korban dari Malaysia diterbangkan ke Hatyai dan dari Hatyai ke Bangkok, dari Bangkok ke Myawaddy.
Lalu dua orang lagi diberangkatkan dari Bandara Soetta tanggal 16 Oktober, tanggal 22 Oktober sebanyak dua orang lagi, kemudian tanggal 23 Oktober, tanggal 6 November, dan tanggal 27 November, masing-masing sebanyak tiga orang.
Djuhandhani menyebut setelah para korban TPPO diberangkatkan dari Indonesia, mereka lalu dijemput oleh orang yang sudah menunggu di Bangkok maupun yang sudah menunggu di wilayah Myanmar.
“Itu salah satu modus supaya mengelabui petugas-petugas di lapangan baik Imigrasi maupun petugas lainnya,” katanya.
Saat ini sebanyak 25 orang WNI korban TPPO di Myanmar dipekerjakan sebagai online scam, mereka sempat mengalami penyekapan. Korban telah dievakuasi dari Myawaddy, Myanmar pada 5 Mei lalu. Saat ini mereka seluruhnya sudah berada di Bangkok, Thailand, dan sedang dalam proses repatriasi dari ke Indonesia. Rencananya seluruhnya dipulangkan ke Indonesia pekan depan, tanggal 23 Mei 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

WNI Korban TPPO di Myanmar Akan Pulang ke Tanah Air Hari Ini

Polri Kantongi Terduga Pelaku Lain di Kasus TPPO Myanmar

Dua Tersangka TPPO di Myanmar Berperan Menjadi Perekrut

Setahun 1.900 Mayat WNI Korban Perdagangan Orang Dipulangkan ke Tanah Air

Jokowi: Tidak Ada “Backing-backingan” bagi Penjahat TPPO

Jadi Korban Perdagangan Orang di Kamboja, Wanita Asal Sukabumi Disekap dan Tak Diberi Makan
BERITA TERKINI

Abdul Mu’ti Sebut Kristen Muhammadiyah Bukan Sinkretisme Agama

Selebgram Only Cinta Berbagi Kisah Kerja Kerasnya Bangun Bisnis dari Bawah

Baksos Pengobatan Gratis Walubi Diserbu Warga Magelang

Tiga Bintang Chelsea Jadi Korban Pemerasan dan Pelecehan Model Panas OnlyFans

Setahun 1.900 Mayat WNI Korban Perdagangan Orang Dipulangkan ke Tanah Air

Unik! Ini Resep Nasi Goreng Waffle ala Kai EXO yang Patut Dicoba

Gencarkan Pola Hidup Sehat, Relawan Ganjar Ajak Ratusan Warga Kapuas Ikut Senam

Korupsi BTS, 2 Ajudan Johnny G Plate Diperiksa Kejagung

Bacaan Doa Tawaf Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Tampil dengan Nuansa Baru, Honda CB650R Terlihat Gagah


B-FILES

Tidak ada komentar:
Posting Komentar