Jemaah Haji Lombok 101 Tahun, Rencana Berangkat Berempat, Istri dan 2 Anaknya Meninggal By BeritaSatu

 

Jemaah Haji Lombok 101 Tahun, Rencana Berangkat Berempat, Istri dan 2 Anaknya Meninggal

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
April 19, 2023
Amaq Asiah
Amaq Asiah

Lombok Barat, Beritasatu.com- Sebanyak 109 orang calon jemaah haji asal Kecamatan Lingsar dan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berangkat untuk menunaikan ibadah haji tahun 2023. Dari total jemaah itu, satu orang berusia 101 tahun.

Amaq Asiah (101) warga Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat mengaku dirinya telah lama mendaftar untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima itu. “Kalau umur saya tidak ingat, saya tidak pernah hitung, saya sudah lama mendaftar dan diurus oleh anak saya,” ungkapnya Minggu (14/5/2023).

Awalnya ia akan berangkat bersama istri dan dua anaknya, tetapi ketiganya meninggal dunia. Dia mengaku sempat beberapa kali mengalami penundaan karena Covid 19 dan pembatasan usia lanjyt usia (lansia) pada 2022 lalu.

“Belum bisa berangkat dulu, awalnya saya akan berangkat bersama istri berempat, tidak lama setelah pendaftaran haji, istri saya meninggal dunia, tinggal saya sendiri, nah sekarang saya dapat menunaikan haji tahun ini, saya menunggu itu sudah 11 tahun,” ujarnya.

Untuk biaya haji, Asiah mengumpulkan uang hasil penjualan ternak ikan dan sebagian penjualan tanahnya. “Itu saya lakukan karena ingin sekali naik haji,” pungkasnya.

Ketua Kelompok Bimbingan Manasik Haji Kecamatan Lingsar Mariady Idris mengatakan calon jamaah haji di Kecamatan Narmada sebanyak 67 orang. sedangkan Kecamatan Lingsar sebanyak 42 orang. Usia mereka rata-rata lansia yakni 80 hingga 100 tahun lebih.

“Untuk lansia, dari informasi yang diberikan Kemenag sekitar 82% itu lansia, kalaupun yang muda itu pelimpahan dan cadangan, kalau di Lingsar itu usianya ada yang lebih 100 tahun dan ada juga yang usia 91, dan 92 itu paling banyak,” ungkapnya.

Kemenag kecamatan lebih intens melakukan pendampingan kepada calon jamaah haji lansia. Apalagi rata-rata riwayat kesehatan para calon jamaah haji, kurang pendengaran dan penglihatan.

“Pedampingan dari dinas kesehatan, misalnya mengkaji penyakit bawaan calon jamaah haji, tapi kalau yang tua itu rata-rata unik, mereka kebanyakan sehat kalau penyakit berat tidak ada, paling penyakit kurang pendengaran dan penglihatan,” jelasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Baca Juga

Komentar