Jogja Sepi saat Lebaran 2023, Anggota Dewan: Jangan Hanya Menyalahkan Juru Parkir - Harian Jogja - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jogja Sepi saat Lebaran 2023, Anggota Dewan: Jangan Hanya Menyalahkan Juru Parkir - Harian Jogja

Share This

 

Jogja Sepi saat Lebaran 2023, Anggota Dewan: Jangan Hanya Menyalahkan Juru Parkir

Triyo Handoko
30 April 2023 - 18:27 WIB
Jalur pedestrian Malioboro, Jogja, Rabu (9/2/2022). - Harian Jogja/Maya Herawati
Jalur pedestrian Malioboro, Jogja, Rabu (9/2/2022). - Harian Jogja/Maya Herawati

Harianjogja.com, JOGJA—Anggota DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan mempertanyakan kinerja Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY di saat pariwisata lesu alias lebih sepi pada libur Lebaran 2023 ini. Krisnadi menyebut lesunya pariwisata Jogja tak hanya karena tarif parkir swasta yang naik lima kali lipat melainkan ada hal kompleks lain sehingga harus dievalusi ebih serius.

“Lesunya kunjungan wisata harus dikaji secara serius apakah benar hanya problem tarif parkir saja atau banyak faktor lain? Banyak lokasi tujuan wisata termasuk hotel dan restoran yang sebenarnya tidak mempunyai kecukupan ruang parkir sehingga membuka peluang adanya parkir tidak resmi,” jelas Krisnadi, Minggu (30/4/2023). 

Sesuai hukum ekonomi di mana permintaan tinggi maka penawaran juga naik yang memungkinkan terjadi pada tarif parkir. Oleh karena itu, menurutnya hal ini tidak selesai dengan hanya melempar kesalahan pada juru parkir yang selama ini disebut dengan istilah nuthuk tarif parkir.

Krisnadi menilai perlu ada pelatihan hospitility pelaku pariwisata oleh Dispar DIY agar wisatawan mau terus berkunjung ke Jogja. “Banyaknya problem seperti itu masih dituntut dengan keharusan hospitality, emang apa yg sudah dikerjakan Kadispar DIY untuk membina pelaku wisata di level bawah?,” kata Anggota Fraksi Partai Gerindra ini. 

Semua tempat parkir DIY, jelas Krisnadi, konsepnya padat karya artinya satu lokasi parkir mempekerjakan beberapa orang yang jika penuh pun hasilnya dibagi rata.

“Sudah dibagi rata belum tentu menyamai UMP DIY, dan itu juga tidak rata dalam 12 bulan ada bulan sepi. Pada akhirnya kembali soal kesejahteraan, lebih banyak juru parkir yang jujur dan berharap pekerjaan yang lebih baik dan mapan. Kalau perlu mereka dijadikan pegawai pemerintah saja agar lebih mudah diatur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages