Ketua SNPMB: Peserta Curang di UTBK 2023 Dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum Halaman all - Kompas.com
KOMPAS.com - Dugaan kecurangan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 ramai diperbincangkan di media sosial pada Rabu (10/5/2023).
Pengguna Twitter membagikan adanya dugaan kecurangan peserta UTBK yang terjadi di Pusat UTBK Universitas Sumatera Utara (USU) dengan membawa alat elektronik ke dalam ruang ujian.
“Ditemukan kecurangan di lokasi SNBT FISIP USU. Hati-hati agar tidak membawa perangkat elektronik ke dalam ruangan lewat kantong baju atau celana karena pengawas diminta setelah kejadian ini lebih jeli dalam memeriksa peserta,” bunyi dari percakapan yang ada dalam tangkapan layar.
Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kealumnian USU, Edy Ikhsan membenarkan kejadian itu. Ia menjelaskan temuan tindak kecurangan tersebut pertama kali ditemukan oleh pengawas ruangan yang mencurigai tindak tanduk peserta yang mencurigakan.
Video Terkini
Pihak pengawas UTBK kemudian melakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metal detector dan hasilnya ditemukan beberapa alat rekam yang dipasang di badan mereka.
"Kita apresiasi pengawas ruangan yang sigap melakukan pemeriksaan sehingga upaya kecurangan bisa digagalkan. Ke depan, pihak USU akan memperketat prosedur pengawasan," ujar Edy dalam keterangan resmi.
Terkait dengan penanganan dan proses hukum kepada tujuh peserta yang melakukan kecurangan, Edy menegaskan pihak USU menyerahkannya kepada prosedur hukum yang berlaku.
Sementara itu, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof. Mochamad Ashari menjelaskan seluruh kecurangan yang terjadi di kedua Pusat UTBK telah dilaporkan ke aparat penegak hukum.
“Semua kecurangan, termasuk di USU dan Unila kemarin ditindaklanjuti dengan melaporkan ke aparat penegak hukum,” ujar Ashari kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Ashari menyebut, panitia SNPMB sendiri sudah mengantisipasi adanya kecurangan dan kemungkinan lainnya yang terjadi selama pelaksanaan UTBK 2023.
"Panitia SNPMB sudah mengantisipasi berbagai kecurangan yang kemungkinan terjadi sehingga dapat dideteksi, ditangani, maupun dicegah," kata Ashari.
Terkait soal UTBK yang tersebar di media sosial akibat dari kecurangan yang terjadi, Ashari menjamin kejadian tersebut tidak akan merugikan peserta UTBK yang lain.
Sebab, soal UTBK yang diberikan akan berbeda pada setiap peserta di tiap sesi UTBK dan tidak akan ada soal yang sama.
“Kecurangan yang menyebabkan soal ujian dapat tersebar di media sosial tidak akan merugikan peserta ujian yang lain karena soal-soal tersebut telah diacak. Sehingga tidak sama antar peserta di sesi ujian yang sama, apalagi jika sesi ujian berbeda waktu,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar