Layani Mobil Listrik, Indonesia Butuh 20.000 Charging Station
Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia menargetkan populasi mobil listrik mencapai 400.000 unit pada 2025. Untuk itu, pembangunan infrastruktur yang mendukung ekosistem kendaraan listrik terus dilakukan, salah satunya dengan membangun charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Menurut Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, Diaz Hendropriyono, dibutuhkan sekitar 20.000 charging station untuk bisa memenuhi kebutuhan 400.000 mobil listrik seperti yang ditargetkan.
"Untuk mencapai target ekosistem kendaraan listrik yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, kami juga menginginkan infrastruktur (charging station, Red) terus dikerjakan agar bisa memfasilitasi para pemilik kendaraan listrik nantinya," kata Diaz Hendropriyono dikutip Antara, Jumat (26/5/2023).
Menurut Diaz, pembangunan infrastruktur yang mendukung kendaraan listrik ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Pabrikan otomotif kendaraan listrik juga diharapkan bisa ikut berperan dalam membangun fasilitas tersebut.
"Para pengusaha yang lain juga kalau bisa harus ikut aktif dalam membangun infrastruktur EV, supaya target pemerintah bisa terpenuhi," ujarnya.
Diaz menambahkan, adanya program subsidi pembelian kendaraan listrik juga diharapkan bisa menjadi pemantik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Seperti diketahui, untuk mendukung akselerasi mobil listrik, pemerintah telah menggulirkan program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) atas pembelian kendaraan listrik roda empat dan bus. Insentif ini diberikan dengan persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40% untuk mobil listrik dan TKDN minimal 20% untuk bus listrik.
Dalam program ini, terdapat dua model kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat yang sudah memenuhi kriteria, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air eV.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar