Lomba Dalang Cilik, Upaya Pemkot Salatiga Lestarikan Wayang By BeritaSatu

 

Lomba Dalang Cilik, Upaya Pemkot Salatiga Lestarikan Wayang

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Peserta dalang cilik saat mementaskan wayang dalam perlombaan dalang cilik di Halaman Kantor Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah, Kamis
Peserta dalang cilik saat mementaskan wayang dalam perlombaan dalang cilik di Halaman Kantor Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah, Kamis

Salatiga, Beritasatu.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga Jawa Tengah, menggelar lomba dalang cilik kategori SD dan SMP, sebagai upaya pelestarian wayang kulit.

Belasan anak mengikuti lomba dalang cilik yang digelar oleh Disbudpar Kota Salatiga di Halaman Kantor Kelurahan Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah.

Perlombaan dalang cilik ini terdapat dua kategori, yakni SD usia 8-11 tahun dan SMP usia 12-15 tahun.

Kepala Disbudpar Kota Salatiga, Yayat Nurhayat mengatakan ada 13 peserta yang ikut dalam perlombaan ini. Peserta dalang cilik ini berasal dari Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

"Peserta diberi waktu selama 30 menit untuk memainkan wayang dan dinilai oleh tiga orang juri. Peserta dalang cilik diperbolehkan mementaskan berbagai macam lakon pewayangan sesuai keinginan," kata Yayat kepada Beritasatu.com, Kamis (18/5/1023).

Menparekraf Sandiaga Uno menyaksikan pertunjukan wayang oleh dalang cilik Alby di Desa Wisata Rejowinangun, Yogyakarta, Jumat, 8 Oktober 2021. Untuk menambah kreativitas, Menteri membelikan wayang pandawa lima untuk Alby yang diorder langsung dari perajin wayang Desa Rejowinangun di sentra kerajinan desa.
Menparekraf Sandiaga Uno menyaksikan pertunjukan wayang oleh dalang cilik Alby di Desa Wisata Rejowinangun, Yogyakarta, Jumat, 8 Oktober 2021. Untuk menambah kreativitas, Menteri membelikan wayang pandawa lima untuk Alby yang diorder langsung dari perajin wayang Desa Rejowinangun di sentra kerajinan desa.

Menurut Yayat, melalui perlombaan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap budaya adi luhur seperti wayang kulit.

"Budaya ini juga cukup lama dan legend kalau tidak dikembangkan dan pada saat ini kita mulai lagi pascapandemi covid-19 sehingga dapat mengangkat khasana perwayang kulitan ini,” jelasnya.

Dalam penilaian terdiri dari empat macam yakni catur, sanggit , suluk dan sabet yang memiliki arti catur artinya bagaimana cara mengungkapkan cerita, sanggit artinya lakon wayang yang dipentaskan, suluk artinya suara daripada dalang tersebut dan sabet artinya pemantapan dalang cilik saat pementasan.

Pihaknya berharap dalam festival tersebut dapat mengenalkan wayang kulit kepada anak-anak usia dini serta dapat melestarikan budaya jawa khususnya wayang kulit. "Serta dapat mencari bibit-bibit unggul dan membangun rasa memiliki tentang kebudayaan,” ungkapnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Sementara itu, Peserta Dalang Cilik, Tegar Yuda Afi Maulan mengatakan bahwa dirinya mengikuti perlombaan wayang kulit untuk melestarikan budaya jawa khususnya wayang kulit.

"Saya mengenal dan belajar dalang sejak usia lima tahun,” kata Tegar.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya