Setahun 1.900 Mayat WNI Korban Perdagangan Orang Dipulangkan ke Tanah Air
Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkankan jumlah korban meninggal akibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam satu tahun terakhir mencapai 1900 WNI. Dari total jumlah tersebut, 90 persennya berangkat secara tidak resmi dan menjadi korban penempatan sindikat ilegal. Hal itu disampaikan Benny dalam rapat internal mengenai TPPO bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Satgas TPPO di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/5/2023)
“Jenazah kurang lebih 1900, artinya tiap hari rata-rata 2 peti jenazah masuk ke dalam Tanah Air kita,” ungkap Denny kepada media usai mengikut rapat TPPO.
Benny menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, BP2MI telah menangani kurang lebih 94.000 WNI yang dideportasi dari Timur Tengah maupun Asia. Sekitar 90% di antaranya adalah mereka yang berangkat secara tidak resmi atau unprosedural. “Diyakini 90% dari angka itu diberangkatkan oleh sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia,” kata Benny.
“Jadi asumsinya adalah ada 4,3 juta mereka orang Indonesia bekerja di luar negeri yang berangkat secara unprosedural dan diyakini oleh sindikat penempatan ilegal,” kata Benny.
Dalam rapat di Istana Kepresidenan, Benny mengatakan Presiden Jokowi telah menegaskan perang melawan sindikat TPPO. Di BP2MI sendiri, Benny mengaku telah memecat salah satu ASN yang diduga terlibat dalam sindikat penempatan ilegal. “Jadi ini kejahatan kemanusiaan yang negara tidak boleh tunduk atau kalah melawan para sindikat dan mafia,” kata Benny.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT
Jokowi: Tidak Ada “Backing-backingan” bagi Penjahat TPPO
Jadi Korban Perdagangan Orang di Kamboja, Wanita Asal Sukabumi Disekap dan Tak Diberi Makan
WNI Korban TPPO di Myanmar Akan Pulang ke Tanah Air Hari Ini
Diimingi Kerja di Singapura hingga Arab, 4 Wanita Asal Cianjur Jadi Korban TPPO
Atase Polri Harus Layani WNI dengan Baik Guna Cegah Kasus TPPO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar