Pilihan

Vaksin Rotavirus RV3 Karya Peneliti UGM untuk Cegah Diare Anak - Jurnal Republika

 

Vaksin Rotavirus RV3 Karya Peneliti UGM untuk Cegah Diare Anak

jurnal.republika.co.id
May 11, 2023
Prof Hera Nirwati saat menyampaikan pidato pengukuhan. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ini sedang mengembangkan pembuatan vaksin rotavirus RV3 untuk mencegah diare pada anak. Vaksin rotavirus RV3 ini sudah memasuki uji klinik fase 3 dan dalam waktu dekat dapat diproduksi secara massal untuk imunisasi anak di seluruh Indonesia.

Demikian diungkapkan Prof Dr dr Hera Nirwati, MKes, Sp MK, Dosen Bidang Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM pada pidato pengukuhan Guru Besar di ruang Balai Senat UGM, Kamis (11/5/2023). Hera Nirwati menyampaikan pidato pengukuhan berjudul 'Surveilans Rotavirus: Temuan Berbasis Bukti untuk Implementasi Vaksin Rotavirus di Indonesia.'

“Dalam waktu dekat Vaksin Rotavirus RV3 diperkirakan bisa diproduksi massal oleh Bio Farma dan ditargetkan bisa digunakan untuk imunisasi bagi anak-anak di Indonesia,” kata Hera Nirwati.

Dijelaskan Hera Nirwati, dalam uji klinik Vaksin Rotavirus RV3-BB fase 2b, telah dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh antibodi ibu plasenta atau ASI terhadap efektivitas vaksin. “Selain itu setelah diuji juga diketahui bahwa Vaksin Rotavirus RV3-BB juga bisa diberikan dengan vaksin lainnya seperti vaksin polio secara oral,” jelasnya.

Menurut Hera Nirwati, pencegahan diare rotavirus dengan pemberian vaksin harus segera dilakukan. Karena itu, penerapan vaksin rotavirus dalam imunisasi nasional merupakan suatu keniscayaan agar anak-anak kita terlindungi.

Diare pada anak Balita, kata Hera Nirwati, masih menjadi persoalan besar di bidang kesehatan. Diare merupakan penyebab 9,1 persen kematian pada anak Balita di seluruh dunia. Di Indonesia, angka kematian akibat diare dilaporkan sebesar 9,8 persen pada kelompok anak dibawah satu tahun dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak.

Diare, tambah Hera, mempunyai dampak merugikan dalam perkembangan anak. Diare berulang pada masa pertumbuhan menyebabkan anak berpotensi mengalami hambatan pertumbuhan tinggi badan, kebugaran yang kurang serta kecerdasan yang tidak optimal.

Karena itu, kata Hera, sangat penting menghilangkan semua gangguan dalam masa pertumbuhan karena angka adalah aset masa depan yang berharga. Rotavirus merupakan penyebab diare berat pada anak Balita di negara maju dan negara berkembang.

"Rotavirus terkenal sebagai virus yang demokratis karena dapat menginfeksi semua anak tanpa melihat status sosial ekonominya. Sebab hampir semua anak pernah mengalami paling tidak sekali episode diare pada saat berumur lima tahun,” kata Hera.

Hera menyebutkan Rotavirus di Indonesia pertama kali dilaporkan Soenarto yang melakukan penelitian dan mengumpulkan feses anak Balita penderita gastroenteritis akut di Yogyakarta. Hingga saat ini surveilans rotavirus di Indonesia terus dilakukan dan menunjukkan tingginya beban kesakitan serta kematian akibat diare rotavirus.

Diare rotavirus, jelas Hera Nirwati, dapat dicegah dengan vaksin. Namun vaksin rotavirus yang tersedia saat ini dapat bereplikasi di usus manusia untuk memperoleh respons imun. Terdapat empat vaksin yang diprakualifikasi WHO dan tersedia di pasaran yakni Rotarix, Rotateq, Rotavac, dan Rotasiil. (*)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected]

Berita Terkait

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek