Indahnya Toleransi di Semarang, Ratusan Warga Salami Umat Buddha yang Rayakan Waisak - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Indahnya Toleransi di Semarang, Ratusan Warga Salami Umat Buddha yang Rayakan Waisak - inews

Share This
Responsive Ads Here

 

Indahnya Toleransi di Semarang, Ratusan Warga Salami Umat Buddha yang Rayakan Waisak

5-6 minutes Ratusan warga dari berbagai kalangan memberikan ucapan selamat kepada umat Buddha yang merayakan Waisak di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. (Lurisa Lulu)

SEMARANG, iNews.id – Toleransi antarumat beragama ditunjukkan masyarakat di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Mereka memberikan ucapan selamat kepada umat Buddha dalam perayaan Waisak 2023, Minggu (4/6).

logo_20230120075449

Kupon Shopee
  • Total Quota: 25
  • Short T&C: Cashback 15%, Min. Spending Rp275,000, Max Cashback Rp50,000
  • Payment: ShopeePay/Shopee PayLater
  • Validity: until 16 July 2022
  • All user

LIHAT
KODE TM3

S&K 📅 16 Jul 2023

Yang menarik, layaknya hari raya Idul Fitri atau Lebaran, warga beragama Islam, Kristen maupun Katolik melakukannya dengan berjabat tangan saling bermaaf-maafan dan berpelukan.

Baca Juga

detik_detik_waisak_borobudur

Sebelumnya, warga dari berbagai kalangan berbondong-bondong mendatangi vihara setempat untuk sekadar mengucapkan selamat hari raya Waisak kepada umat Buddha.

Bentuk toleransi antar umat beragama itu mereka tunjukkan usai para umat Buddha melakukan sembahyang di dalam Vihara Buddha Bhumika. 

Baca Juga

umat_buddha_di_candi_mendut

Suasana kian terasa haru saat warga berdiri memanjang dan saling bergantian berjabat tangan hingga menangis saat berpelukan di bawah terik matahari. 

Baca Juga

17_ant_lampion__2_

Sikap toleransi antar umat beragama ini merupakan tradisi yang telah di lakukan warga secara turun temurun. Ini bertujuan agar rasa kebersamaan dan saling mencintai terhadap sesama tetap terjaga.

“Ini sudah menjadi agenda rutin warga Desa Tekelan. Jadi setiap Waisak dari non Buddha mengucapkan selamat kepada umat Buddha,” kata Tugimin Hadiyanto, pengurus vihara.

Baca Juga

magelang_waisak

Dengan dilestarikannya tradisi tersebut maka warga yang berbeda keyakinan bisa terus hidup rukun berdampingan tanpa sekalipun terpecah oleh konflik agama.

“Kegiatan ini sudah rutin untuk perayaan hari agama kita saling menjaga dan menjunjung tinggi toleransi baik Waisak, Natal ataupun Idul Fitri memang kegiatan budaya kami,” kata Kepala Dusun Tekelan, Supriyo.

“Tradisi ini sudah lumayan lama, sudah puluhan tahun yang selalu dilandasi dengan kebersamaan dan cinta kasih,” katanya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNewsJateng di Google News


Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages