Kereta Cepat Berhenti di Perjalanan? Begini Solusinya By BeritaSatu
Kereta Cepat Berhenti di Perjalanan? Begini Solusinya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F06%2F1687714121-2098x1180.webp)
Jakarta, Beritasatu.com – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan memulai operasionalnya pada bulan Agustus mendatang. Chen Dongsheng, selaku Penanggung Jawab NERC (Konsultan Pengujian KCJB), mengungkapkan bahwa telah disiapkan beberapa langkah untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Salah satu gangguan yang dimaksud adalah jika kereta cepat berhenti di tengah perjalanan. Chen Dongsheng menjelaskan bahwa dalam situasi tersebut, akan ada kereta lain yang akan datang untuk memberikan bantuan.
"Apabila kereta berhenti di tengah perjalanan, akan ada kereta lain yang datang untuk menjemput dan menariknya," ujar Chen Dongsheng kepada awak media, Minggu (25/06/2023).
Perlu diketahui, waktu tempuh dari Stasiun KCIC Halim ke Stasiun KCIC Tegalluar adalah sekitar 40 menit. Selama perjalanan, penumpang akan melewati belasan terowongan, salah satunya memiliki panjang 4,4 kilometer.
Bagaimana jika terjadi pemadaman listrik saat berada di dalam terowongan?
"Kereta ini dilengkapi dengan baterai yang mampu menyuplai tenaga selama satu jam. Dalam waktu tersebut, akan ada kereta penolong yang datang untuk menjemput," jelasnya.
Sementara itu, Kereta Api Cepat Jakarta Bandung akan beroperasi dengan kecepatan maksimal 350km/h dalam jarak 142,3 kilometer. Dalam pengujian yang dilakukan pada Kamis (22/06), waktu tempuh dari Stasiun KCIC Halim ke Padalarang adalah 32 menit.
Kemudian, dari Stasiun KCIC Tegalluar menuju Halim, waktu tempuhnya adalah 44 menit. KCJB berhasil mencetak rekor sebagai Kereta Api dengan Laju Kecepatan Tertinggi di Indonesia.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini