Mahasiswa Baru Kedokteran Unismuh Makassar Dianiaya Senior di Markas Tentara By BeritaSatu. - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Mahasiswa Baru Kedokteran Unismuh Makassar Dianiaya Senior di Markas Tentara By BeritaSatu.

Share This

 

Mahasiswa Baru Kedokteran Unismuh Makassar Dianiaya Senior di Markas Tentara

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Korban berinisial MF
Korban berinisial MF

Makassar, Beritasatu.com - Tindak arogansi senioritas terhadap junior di kalangan perguruan tinggi kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar, Sulawesi selatan.

Korban berinisial MF (21 tahun) dianiaya oleh beberapa seniornya saat mengikuti pengkaderan di aula Yonif 700 Raider, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar pada Jumat (23/6/2023) dini hari, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Unhas.

Penganiayaan itu bermula pada saat para peserta pengkaderan sedang istirahat lalu tiba-tiba dibangunkan oleh pihak panitia dan senior. Di saat mereka diarahkan untuk berbaris, sejumlah senior mematikan lampu lalu menendang bagian perut korban.

Para senior yang melakukan penganiayaan juga menggunakan penutup muka saat melakukan penganiayaan.

Dikonfirmasi, pihak fakultas pada Senin malam (26/6/2023), membenarkan hal tersebut. Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh Makassar, dr. Asdar, yang ditemui di ruang perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini,

selain menyampaikan permohonan maafnya kepada korban dan keluarganya juga mengklarifikasi pemberitaan sejumlah media yang menuliskan bahwa korban sampai mengalami patah tulang dalam kegiatan pengkaderan bertema "Achieve the Skills of A Leadership of Training" (Achilles), yang digelar pada Kamis hingga Minggu 22-25 Juni 2023, di Aula Yonif 700 Raider, yang melibatkan 264 mahasiswa angkatan 2022 itu.

"Permohonan maaf yang sebesar besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada para korban dan orang tuanya diduga mengalami tindakan kekerasan. Ada tindak insiden yang tidak kita inginkan, pengawasan tentu dari segi lokasi itu sudah sangat awas ya enggak bisa sembarangan orang masuk harus dengan izin. Jadi tidak ada hal-hal yang seperti diberitakan sama sekali, tidak ada yang patah tulang apalagi rahangnya patah sama sekali tidak," ujarnya.

Asdar mengaku kendati selama kegiatan tersebut dirinya turut hadir mengawasi kelancaran dan keamanan kegiatan tertib sesuai agenda, namun ia mengakui ada kelengahan hingga terjadi penganiayaan.

"Memang luput ini pengawasan sampai ada kekerasan, kalau tidak luput tidak mungkin terjadi. Tentu ada efek samping yang kadang terjadi di acara-acara, di situlah fungsi pimpinan mengawasi dengan ketat. Tapi ya namanya insiden kita enggak prediksi," tuturnya.

Sementara korban yang sebelumnya dirawat di RS Unhas, kini dipindahkan ke RS Bhayangkara dengan alasan kelengkapan fasilitas perawatan.

"Mahasiswa yang mengalami insiden tersebut telah menjalani observasi dan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit. Saat ini, berdasarkan hasil pemeriksaan USG dan CT Scan, kondisi Fathan tersebut dalam keadaan baik. Selain itu, dua mahasiswa lainnya juga dinyatakan dalam kondisi sehat. 2 sudah rawat jalan, alhamdulillah. Bahkan tadi satu sudah ada kontrol ke poli ortopedi dan laporan dari poli ortopedi yang kakinya sakit itu tidak ditemukan ada kelainan tapi tentunya masih nyeri. Ini tentu butuh pemeriksaan lebih lanjut lagi. Ia dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara dan langsung dilakukan pemeriksaan, alhamdulillah hasilnya normal," ungkapnya.

Akibat insiden penganiayaan itu juga kegiatan pengkaderan pun dihentikan. Sebagai tindak lanjut pihak fakultas, Asdar mengatakan pihaknya kini tengah melakukan investigasi terhadap senior pelaku penganiayaan.

"Pascainsiden itu kegiatannya langsung dihentikan. Ada kegiatan puncak, outbound yang sebenarnya sangat seru. Jadi juga ada banyak beberapa mahasiswa lain sebenarnya protes karena puncak acara yang sebenarnya seru sekali itu batal terlaksana dipindahkan ke dalam ruangan gara gara insiden ini. Tentu evaluasi menyeluruh bukan cuma karena kasus ini. Sebenarnya yang penting adalah bahwa hal ini adalah insiden yang sangat kita sesalkan, kami Fakultas Kedokteran dan Kesehatan mengutuk keras segala tindak kekerasan itu yang penting. Dan memang segala rundown acara tidak ada yang ke sana, cuma ya namanya kecelakaan insiden itu terjadi," pungkasnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages