Pengamat: Hasil Infrastruktur Jokowi Jangan Dilihat Saat Ini, tapi 10-20 Tahun Lagi - Viva - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pengamat: Hasil Infrastruktur Jokowi Jangan Dilihat Saat Ini, tapi 10-20 Tahun Lagi - Viva

Share This

 

Pengamat: Hasil Infrastruktur Jokowi Jangan Dilihat Saat Ini, tapi 10-20 Tahun Lagi

By Bayu Nugraha
viva.co.id
June 5, 2023

VIVA Nasional– Pakar hukum pidana dan pengamat politik, Anwar Husin mengatakan, dalam melihat pembangunan infrastruktur, jangan melihat kebutuhan sekarang tetapi bagaimana visi ke depannya.

Hal tersebut diungkapkan Anwar menanggapi berbagai kritikan terhadap pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta Bandung. 

Menurutnya kekurangan di berbagai sisi sudah pasti ada, namun Anwar tak sependapat terhadap kritikan yang mengatakan pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi asal cepat dan terkesan kurang perencanaan yang matang.

Anwar juga tak setuju dengan pendapat yang mengatakan Infrastruktur kereta cepat, kurang dibutuhkan masyarakat.

Infrastruktur kereta Bandara Soekarno Hatta yang sepi peminat dan bandara Kertajati yang terkesan mubazir, juga dibantah oleh Anwar.

“Tidak ada pembangunan yang mubazir. Dalam membangun infrastruktur sudah pasti ada perencanaan dan tidak akan semena-mena,” kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Juni 2023.

Presiden dan pemerintahan, kata dia, adalah orang-orang yang profesional, dan sudah memikirkan untung dan rugi dalam membangun sebuah infrastruktur.

Lebih lanjut Anwar mengatakan, pembangunan infrastruktur akan memberikan peranan yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah. 

"Pembangunan infrastruktur yang merata akan meningkatkan konektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi di pelbagai wilayah tanah air," ujarnya.

Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur Light Rail Transit
Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur Light Rail Transit

Pembangunan infrastruktur era Jokowi, lanjut Anwar, merupakan bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, pembangunan infrastruktur mutlak dilakukan dan harus merata di seluruh daerah di Indonesia.

Tanpa pembangunan infrastruktur yang merata, Anwar yang merupakan loyalis Jokowi dan juga Ketua Umum Relawan Jokowi Militan 34 itu, sulit memacu pertumbuhan ekonomi.

Salah satu pembangunan di pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi, adalah pembangunan infastruktur berupa jalan dan jembatan. Tujuan pembangunan itu supaya dapat menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lain.

Adanya konektivitas antar daerah, tentunya akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, memudahkan mobilitas manusia dan barang, serta membuat harga bahan pokok semakin terjangkau.

“Pembangunan infrastruktur jalan bisa memangkas, jarak tempuh, sehingga, biaya logistik yang dikeluarkan dapat lebih berkurang,” ujarnya.

Menurut Anwar, dalam melihat pembangunan infrastruktur, visinya harus ke depan, terlepas pembangunan infrastruktur itu masih ada yang harus disempurnakan.

Kaitan terhadap pembangunan Infrastruktur sebagaimana pernah dikatakan Presiden Jokowi, sama dengan membangun peradaban baru. Kehadiran infrastruktur seperti bandara, selain membangun peradaban, juga membangun budaya kedisiplinan baru.

Anwar menuturkan, pernyataan Presiden Jokowi tersebut berhubungan dengan kebiasaan dan merubah mainset masyarakat.

“Perlu waktu merubah kebiasaan masyarakat itu dan terkait dengan, berubahan dan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat, yang akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman,” katanya.

Terkadang, Anwar mengarakan, sesuatu yang tadinya tidak terpikirkan, nantinya 10 atau 20 tahun ke depan akan terjawab kenapa infrastruktur itu harus dibangun. Infrastruktur seperti kereta bandara, pelabuhan Kertapati di Jawa Barat antisipasi 10 hingga 20 tahun ke depan.

Ia mencontohkan tol Trans Sumatra, tadinya dianggap sepi dan akan mubazir, namun sekarang sudah dirasakan manfaatnya. Kereta bandara, saat ini memang masih sepi, tetapi kebutuhanya ada dalam 10 atau 20 tahun ke depan.

"Sekarang memang pola pikir orang masih, menganggap mengunakan taksi atau kendaraan roda empat masih lebih efektif dibanding kereta bandara. Tetapi tidak 10 tahun ke depan. Begitu juga kasus busway, MRT yang awalnya sepi, tetapi sekarang sudah sangat ramai dan orang sudah banyak menggunakan jasa transportasi busway atau MRT. Intinya melihat pembangunan infrastruktur jangan melihat sekarang tetap melihatnya ke depan," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages