Penjual Hewan Kurban Rogoh Kocek Rp 285 Juta untuk Bawa Ratusan Sapi dari Bima ke Setiabudi Halaman all - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penjual hewan kurban bernama Nurdin (64) menghabiskan uang ratusan juta rupiah untuk memindahkan sapi-sapinya dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menuju Setiabudi, Jakarta Selatan.
Nurdin mengatakan, ia harus merogoh kocek hingga Rp 285 juta untuk mengangkut ratusan sapinya.
"Saya mengangkut 190 ekor sapi dari kampung halaman. Ongkos per ekornya Rp 1,5 juta, kalau dijumlah semuanya sekitar Rp 285 juta," ujar dia kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).
Kendati begitu, ongkos yang dirogoh diketahui merupakan harga bersih.
Dengan kata lain, Nurdin hanya perlu "duduk" tanpa bersusah payah memindahkan sapinya dari kandang yang terletak di Bima menuju lokasi penjualan di sekitar Kawasan Segitiga Emas Jakarta.
"Sudah termasuk semua. Baik itu biaya kendaraan di darat maupun di laut," beber dia.
Di lain sisi, Nurdin turut menceritakan satu hal jenaka ketika orang-orangnya memindahkan ratusan sapi via jalur laut.
Ia mengungkapkan beberapa sapi pernah ngamuk saat truk yang digunakan mengangkut hewan kurban berada di dalam kapal.
"Pernah sapi saya ngamuk di dalam kapal. Dia ngamuk karena baru saya tangkap dari alam liar seminggu sebelum diberangkatkan ke Jakarta. Jadi kami coba tenangkan dulu di dalam kapal," tutur Nurdin.
"Makanya kami selalu persiapkan tiga bulan sebelumnya sekarang, supaya sapi-sapi tidak stres saat dibawa jalan jauh," imbuh dia.
Sebagai informasi, Nurdin menjual hewan-hewan kurban di Jalan Kawi, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Ia mulai menjajakan hewan kurban di sana sejak awal bulan Juni.
Terdapat beberapa jenis sapi yang dijual Nurdin, antara lain sapi limosin, sapi lokal Bima atau peranakan ongole (PO), sapi brahman, hingga sapi simental.
Menyoal harga sapi, harga paling murah dipatok Rp 13,5 juta dan paling mahal di angka Rp 43 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar