83 Warga Kabupaten Cirebon Kena Sifilis, Mayoritas Kelompok Lelaki Suka Sesama Jenis
Cirebon, Beritasatu.com - Sebanyak 83 warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terjangkit penyakit sifilis atau penyakit raja singa sepanjang 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun Beritasatu.com, Senin (10/7/2023), dari 83 kasus tersebut, sebanyak 20 kasus menimpa kelompok risiko lelaki seks lelaki (LSL), delapan wanita pekerja seksual (WPS), tujuh waria, dan 46 dari kelompok risiko lainnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah menyebutkan, kasus sifilis selalu terjadi setiap tahunnya. Sepanjang 2022, Dinkes Kabupaten Cirenon mencatat, kejadian infeksi menular seksual (IMS) itu menimpa kepada 120 orang.
“Kalau tahun lalu didominasi oleh ibu hamil. Sekarang, didominasi LSL,” kata Neneng di Kabupaten Cirebon, Senin (10/7/2023).
Sifilis menjadi salah satu penyakit yang menyerang cukup banyak masyarakat di Indonesia selama 2022. Bahkan, penyakit ini juga menyerang anak-anak dan dampaknya bisa sangat berbahaya hingga menyebabkan kecacatan seumur hidup.
Sifilis atau yang biasa dikenal dengan raja singa adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh dan memiliki empat tahap perkembangan yang berbeda. Sifilis dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada seseorang yang sudah terinfeksi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sifilis dapat menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Pada tahap pertama, biasanya terbentuk luka terbuka pada lokasi infeksi yang disebut chancre. Chancre ini tidak menyakitkan dan sering terjadi di daerah kelamin, anus, atau mulut.
Pada tahap kedua, ruam kulit yang tidak gatal dan terkadang bersisik dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Selain itu, penderitanya juga dapat mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika sifilis tidak diobati, penyakit ini dapat memasuki tahap laten. Tidak ada gejala yang muncul, namun bakteri tetap ada dalam tubuh dan dapat berlanjut ke tahap tertiary.
Pada tahap ini, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ-organ dalam seperti jantung, otak, pembuluh darah, tulang, dan sistem saraf. Komplikasi tahap tertiary ini dapat mengancam nyawa.
Cara penularan sifilis biasanya melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada seseorang yang sudah terinfeksi. Ada beberapa cara penularan sifilis antara lain hubungan seksual; kontak langsung dengan luka terbuka; dan transmisi ibu ke janin.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar