Boros Air, Cirebon Tidak Beri Izin Ekspansi Industri Tekstil By BeritaSatu

 

Boros Air, Cirebon Tidak Beri Izin Ekspansi Industri Tekstil

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Ilustrasi industri tekstil.
Ilustrasi industri tekstil.

Cirebon, Beritasatu.com - Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak merekomendasikan perluasan industri tekstil di bagian timur Kabupaten Cirebon. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena Kabupaten Cirebon mengalami keterbatasan pasokan air baku.

Dede mengungkapkan bahwa industri tekstil membutuhkan banyak air dalam operasionalnya, terutama sebagai pelarut pewarna dan bahan kimia, persiapan untuk menerapkan cat dan bahan kimia ke kain, serta untuk keperluan deterjen dan cairan pembersih.

"Dalam hal ini, pasti membutuhkan banyak air. Namun, saat ini pasokan air baku sangat terbatas. Sebelum memperluas industri, kita harus memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu," kata Dede di Kabupaten Cirebon, Senin (10/7/2023).

BACA JUGA

Dede menjelaskan bahwa pemerintah masih membuka kesempatan bagi investor untuk mempertimbangkan ekspansi industri ke wilayah tersebut. Kabupaten Cirebon Timur merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Metropolitan Rebana.

Pemerintah daerah berharap agar investor lebih fokus pada pengembangan industri padat karya.

Dede menegaskan bahwa terdapat kebutuhan akan industri padat karya di Kabupaten Cirebon. Hal ini bertujuan untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

"Kami ingin industri yang benar-benar padat karya. Namun, ini tidak berarti bahwa kami menolak industri padat modal atau padat teknologi. Orang-orang yang memiliki keterampilan kerja dapat berkontribusi di industri yang kami harapkan," jelas Dede.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Dede juga mengungkapkan bahwa beberapa industri padat karya telah mulai berkembang di wilayah Kabupaten Cirebon, terutama di bagian timur. Ini termasuk industri pengolahan dan industri makanan.

Menurut Dede, jika semua investor berinvestasi dalam pengembangan industri padat karya, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat dan minat penduduk untuk bekerja di luar daerah akan berkurang.

"Ekonomi Kabupaten Cirebon perlu tumbuh. Namun, industri padat karya di sini harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan masyarakat," tandas Dede.

DPMPTSP Kabupaten Cirebon mencatat bahwa pada semester pertama tahun 2023, realisasi investasi di Kabupaten Cirebon mencapai angka Rp 1,01 triliun.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dari total investasi tersebut, Rp 857,2 miliar berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan Rp 158,2 miliar dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Dalam tahun ini, jumlah investasi asing lebih tinggi daripada investasi dalam negeri. Hal ini menunjukkan minat investor asing terhadap Kabupaten Cirebon," kata Dede.

Pemerintah daerah berjanji untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para investor. Mereka optimistis dapat mengejar target realisasi investasi sebesar Rp 2,9 triliun.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar