Diduga Ulah KKB, 63 Warga Mengungsi dari Distrik 4 Hari Berjalan Kaki
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2017%2F01%2F07%2Fdc3bacef-f299-48ed-ba8a-a101664f6c2e_169.png%3Fw%3D400%26q%3D90)
Sebanyak 63 warga Distrik Kroptak, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan mengungsi dengan berjalan kaki selama empat hari hingga ke Kampung Kendibam, Distrik Kenyam.
Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengakui sebanyak 63 warga Distrik Kroptak yang mengungsi itu terdapat sembilan orang balita.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2021%2F09%2F08%2Filustrasi-tindakan-kriminal-7_169.jpeg)
Puluhan pengungsi itu tiba di Kenyam, Sabtu (1/7) dini hari setelah dijemput aparat keamanan di Kampung Kendibam menggunakan truk.
Kepala BPBD Kenyam dan tokoh agama mendatangi polres untuk meminta bantuan pengamanan terhadap masyarakat yang mengungsi dari Kroptak.
"Belum dipastikan penyebab puluhan warga itu mengungsi karena yang terpenting kita membantu mereka tiba di Kenyam, " kata Rio dikutip dari Antara.
Pihaknya menduga mengungsinya puluhan warga Kroptak itu kemungkinan karena adanya gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sehingga masyarakat ketakutan dan keluar dari kampungnya.
"Walaupun demikian untuk memastikan penyebabnya kami akan meminta keterangan dari warga," katanya.
Ketika ditanya tentang situasi kamtibmas di wilayah Polres Nduga, Rio mengaku relatif kondusif walaupun anggota tetap siaga dan waspada.
"Anggota tidak boleh lengah karena saat itulah KKB akan melakukan serangannya, " demikian Rio Aleksander Penelewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar