Dinkes DKI: Hingga 10 Juli Ada 2.745 Kasus DBD, Terbanyak di Jakarta Timur
Jakarta, Beritasatu.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sampai dengan 10 Juli 2023, ada sebanyak 2.745 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota dan wilayah yang menjadi penyumbang kasus terbanyak adalah Jakarta Timur.
"Melaporkan data DBD DKI Jakarta per tanggal 10 Juli 2023 secara total 2.745 dan terbanyak di wilayah Jakarta Timur sebanyak 689 kasus," ujar Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, melalui keterangan tertulis kepada BTV, Senin (17/7/2023).
Adapun perincian jumlah kasus per bulannya di tahun 2023 adalah Januari sebanyak 525 kasus, Februari 434 kasus, Maret 494 kasus, April 499 kasus, Mei 480 kasus, dan Juni 313 kasus.
Sementara itu, data sebaran kasus DBD per wilayah administrasi DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat sebanyak 246 kasus, Jakarta Utara 563 kasus, Jakarta Barat 669 kasus, Jakarta Selatan 577 kasus, Jakarta Timur 689 kasus, dan Kepulauan Seribu satu kasus.
Kendati demikian, dikatakan Ngabila, sepanjang 2023 belum ditemukan pasien meninggal akibat penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk tersebut.
"DBD penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta memiliki pola jumlah kasus yang sama di setiap tahunnya. Penyakit akan mulai meningkat setiap Desember dan puncaknya pada April, lalu akan menurun kembali," jelas dia.
Ngabila menyebut bahwa pengendalian penyakit menular dapat diupayakan dengan cara mencegah sakit dengan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat. Terlebih, DBD berkaitan dengan kebersihan lingkungan sehingga perlu untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Ada anjuran Kemenkes gerakan satu rumah satu kader jumantik atau juru pemantau jentik agar terus dilakukan dengan sebaik mungkin," kata Ngabila.
Lebih lanjut, mencegah sakit juga bisa dengan menyemprot rumah atau memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu saat nyamuk Aedes aegypti aktif, bisa juga dengan memelihara ikan maupun tanaman yang dibenci nyamuk seperti serai, lavender, dan lain sebagainya.
Dinkes DKI Jakarta turut mengimbau masyarakat untuk memeriksakan diri jika mengalami sakit supaya dilakukan pemeriksaan darah lengkap atau pemeriksaan cepat DBD NS1 untuk mendiagnosis DBD secara cepat.
"Dengan deteksi dini dan penanganan segera pasien tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian," tandas Ngabila.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

DBD di Riau Tembus 597 Kasus dalam 5 Bulan Terakhir

Kasus DBD di RI Terus Meningkat, Angkanya Capai 143.000

Takeda Dukung Pemerintah Turunkan Angka Kematian Akibat Demam Berdarah

Ingatkan Bahaya DBD, Relawan Ganjar Gelar Pengasapan di Tangerang

ASN Dinkes DKI yang Pamer Gaji Rp 34 Juta Dipanggil Inspektorat Besok
BERITA TERKINI

Pemilu Kamboja Tanpa Oposisi Sejati, PM Hun Sen Siapkan Suksesi ke Putra Kesayangan

Tim Olimpiade Fisika Indonesia Diterima Raih Prestasi Gemilang di IPhO ke-5

Piala Presiden Esports 2023 Targetkan 50.000 Peserta

Mahfud MD: Kita Akan Selamatkan Ponpes Al Zaytun

OTK Tembak Pesawat Smart Aviation di Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah

Korea Open 2023: Pramudya/Yeremia Kerja Keras Lewati Babak 32 Besar

Mardiono Minta Dukungan Guru dan Ulama untuk Kejayaan PPP

Bertemu di Istana, Surya Paloh: Pak Jokowi Tanya Bakal Cawapres Anies Baswedan

MotoGP, Bezzecchi: Bagnaia dan Martin Unggul Selangkah di Depan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar