Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menyatakan komitmennya untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Norwegia selama menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Norwegia yang juga merangkap Islandia. Selain itu, ia berupaya menarik investor-investor Norwegia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Faizasyah yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, telah memberikan gambaran mengenai fokusnya ke depan.

"Sebenarnya dalam hubungan bilateral dengan Norwegia relatif tidak ada permasalahan dalam konteks hubungan politik. Tugas saya lebih akan berfokus kepada kerja sama ekonomi," jelas Faizasyah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Dalam upaya memperkuat kerja sama bilateral, Faizasyah juga akan memastikan berlangsungnya kerja sama dalam bidang transisi energi dan pengelolaan hutan. Terkait menarik investor Norwegia untuk berinvestasi di IKN, Faizasyah akan melanjutkan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Dubes sebelumnya, Todung Mulya Lubis.

"Saya melihat sudah ada langkah-langkah ke arah sana. Sudah ada pembahasan, misalnya terkait sovereign wealth fund. Mereka (Norwegia, red) adalah salah satu negara yang memiliki sovereign wealth fund terbesar di dunia dan sudah ada upaya yang sudah berjalan," tambahnya.

Dilansir dari situs SWF Institute, Norway Government Pension Fund Global menduduki peringkat teratas sebagai sovereign wealth fund terbesar di dunia dengan total aset senilai US$ 1,37 triliun. Ini menandakan potensi kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Norwegia.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Norwegia mencapai US$ 405,9 juta sepanjang tahun 2022. Angka tersebut meningkat pada periode Januari-Mei 2023, mencapai US$ 441,3 juta.

Selain itu, pada kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Oslo bulan Juni lalu, Norwegia berkomitmen memberikan pendanaan sebesar US$ 250 juta untuk mendukung implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia. JETP adalah pendanaan iklim senilai US$ 20 miliar yang melibatkan sejumlah negara maju dan institusi keuangan global untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Selain Norwegia, negara donor lainnya termasuk AS, Jepang, Inggris, dan lainnya.

Selain fokus pada ekonomi, Indonesia dan Norwegia juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) terkait penurunan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi perubahan iklim.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

BERITA TERKAIT

Presiden Jokowi Lantik 12 Duta Besar Baru, Ini Daftarnya

BERITA TERKINI

Ten Hag Tunjuk Fernandes Jadi Kapten Man United Gantikan Maguire

Sandiaga Sebut Ganjar Populer di Toba lantaran Baliho di Sepanjang Jalan

Polisi: Luka Korban TPPO Jual Beli Ginjal Masih Basah Saat Dibawa ke Jakarta

Kompolnas Saksikan Rekonstruksi Kasus Tahanan yang Tewas di Banyumas

Pelaku Sindikat Pelaku TPPO Jual Beli Ginjal Cari Korban via Grup Facebook

Soal Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang Tersendat, Ini Jawaban Koster

Penangkap Sindikat Perdagangan Organ di Ponorogo Terima Penghargaan dari Dirjen Imigrasi

Prabowo dan Erick Thohir Dipanggil Jokowi, Muzani: Bahas Tupoksi Menteri

Ketua Fraksi PDIP Panggil Anggota DPRD Main Game Saat Rapat Paripurna