Kecam Aksi Penganiayaan Oknum Mahasiswa, IKANU Mesir Minta Dubes RI Bertindak

Jakarta, Beritasatu.com - Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama Indonesia (IKANU) Mesir mengecam aksi penganiayaan yang dilakukan oknum mahasiswa anggota organisasi kekeluargaan asal Sulawesi di Mesir dengan korban F (19) kader Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir.
IKANU Mesir mengeluarkan lima pernyataan sikap atas aksi premanisme tersebut, yang membuat korban mengalami luka lebam di sekujur tubuh dan menjadi trauma.
1. Mengecam keras dan mengutuk aksi penyerangan dan kekerasan terhadap kader PCINU Mesir oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
2. Meminta Duta Besar RI di Mesir untuk bersikap tegas, memberikan perlindungan hukum kepada korban, melakukan investigasi dan tidak menoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.
3. Mendorong pihak berwajib untuk segera mengusut tuntas dan memproses perbuatan pidana kekerasan ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
4. Mendorong Duta Besar RI di Mesir beserta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif sehingga kekerasan fisik dan aksi kriminal yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Mesir tidak terjadi lagi.
5. Mendorong semua elemen mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mengedepankan akal sehat dan dialog untuk menyelesaikan masalah, menghindari kekerasan fisik dan perusakan.
Peristiwa penganiayaan terjadi pada 12 Juli 2023 dengan korban F (19), mahasiswa asal Kudus Jawa Tengah yang saat ini tengah studi di Mesir.
Aksi kriminal tersebut terjadi di kediaman F yang terletak di Mansouriyah 4B flat 2. Pelaku ditaksir berjumlah 15 orang, terduga merupakan oknum organisasi KKS. Tak hanya itu, para pelaku dengan beringas merusak rumah korban dan perusakan fasilitas juga terjadi di kantor sekretariat mahasiswa Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sekjen IKANU, KH Dr Anis Masduqi menyebut tindakan oknum mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan napas dan roh Al-Azhar Mesir. “Kenyataan terkutuk yang sangat disayangkan semua pihak, tindakan rendah, bodoh, hina, dan kontraproduktif, serta mengkhianati garis ajaran yang diperjuangkan Universitas Al-Azhar sebagai almamater,” kata dia dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Ditengarai, aksi penganiayaan yang menimpa korban F ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, korban dianiaya seusai bermain bola di Nadi Gamaliya pada 9 Juli 2023, dan tak ada sanksi apapun.
Diketahui, para pelaku sudah sering melakukan aksi tindak kekerasan, seperti yang juga dialami oleh Z asal Madura yang terjadi pada 19 Juni 2023 lalu. Korban mengalami luka lebam di bagian wajah bahkan menurut keterangan korban sempat diinjak dengan sepatu.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak KBRI atas insiden ini.
PPMI Mesir, selaku organisasi Induk pelajar Mesir sedang melakukan konsolidasi dengan anggotanya untuk menyikapi insiden tersebut.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKINI

Aksi Penodaan Al-Qur’an Terus Berlangsung, Umat Muslim Dunia Protes ke Swedia

Waspadai Kejahatan Asusila Jika Anak Bermain Medsos Sejak Dini


Begini Cara Memilih Makanan Kemasan Sehat Menurut Pakar

Jokowi Apresiasi Langkah Cepat Kejaksaan Pertahankan dan Kembalikan Aset Negara

Telegram Kini Hadirkan Fitur Stories untuk Pengguna Premium

Heboh Laporan Singa Betina Berkeliaran di Kota Berlin, Polisi Kecele

Cegah Keracunan pada Anak, BPOM Minta Orang Tua Periksa Label Pangan Kemasan

Polisi Pastikan Wanita di Malang Gantung Diri Setelah Bunuh Anak Balitanya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar