Korea Selatan Dihantam Banjir Parah: 22 Tewas, dan 14 Hilang By BeritaSatu

 

Korea Selatan Dihantam Banjir Parah: 22 Tewas, dan 14 Hilang

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 26, 2023
Regu penyelamat mencari korban menuju terowongan bawah tanah di Cheongju, Korea Selatan, Minggu, 16 Juli 2023.
Regu penyelamat mencari korban menuju terowongan bawah tanah di Cheongju, Korea Selatan, Minggu, 16 Juli 2023.

Seoul, Beritasatu.com - Setidaknya 22 orang tewas dan 14 hilang setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan, kata para pejabat pada Sabtu (15/7/2023). Sementara itu, ribuan warga lainnya telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka.

Korea Selatan berada di puncak musim panas, namun telah terjadi hujan lebat selama tiga hari terakhir yang memicu banjir dan tanah longsor yang meluas, dan menyebabkan bendungan besar meluap.

Kementerian dalam negeri melaporkan bahwa 22 orang tewas dan 14 lainnya hilang dalam hujan deras, sebagian besar terkubur oleh tanah longsor atau setelah jatuh ke waduk yang banjir.

Sebagian besar korban, termasuk 16 tewas dan sembilan hilang, berasal dari provinsi Gyeongsang Utara, sebagian besar karena tanah longsor besar-besaran di daerah pegunungan yang melanda rumah-rumah dengan orang-orang di dalamnya.

Di daerah yang terkena dampak paling parah, seluruh rumah tersapu, kata seorang responden darurat kepada Kantor Berita Yonhap.

Lebih dari 6.400 penduduk di kabupaten tengah Goesan diperintahkan untuk mengungsi Sabtu pagi karena Bendungan Goesan mulai meluap dan menenggelamkan desa-desa dataran rendah di dekatnya, kata kementerian dalam negeri.

Beberapa orang yang dilaporkan hilang hanyut saat sungai meluap di provinsi Gyeongsang Utara, kata kementerian itu.

Petugas penyelamat berjuang untuk menjangkau sekitar 19 mobil yang terperangkap di terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, provinsi Chungcheong Utara, menurut kementerian dalam negeri.

Satu orang ditemukan tewas, dan sembilan orang diselamatkan dari bus setelah banjir bandang menyapu terowongan terlalu cepat sehingga orang tidak dapat melarikan diri, lapor Yonhap.

Gambar-gambar yang disiarkan di televisi lokal menunjukkan aliran air yang sangat deras dari sungai terdekat yang telah meluap ke tepiannya dan membanjiri terowongan, saat petugas penyelamat berjuang menggunakan perahu untuk menyelamatkan korban.

Jumlah keseluruhan korban tewas juga diperkirakan akan meningkat karena lembaga pemerintah daerah menilai kerusakan secara nasional, kata Yonhap.

Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mendesak para pejabat untuk mencegah luapan sungai dan tanah longsor, dan meminta dukungan untuk operasi penyelamatan dari kementerian pertahanan.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar