Lift Jatuh Tewaskan 7 Orang di Sekolah Azzahra, Sekuriti: Enggak Ada Kejadian Apa-apa
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688615315-1207x719.webp)
Bandar Lampung, Beritasatu.com - Pihak sekolah Azzahra Bandar Lampung sempat menutupi insiden lift jatuh. Padahal, insiden itu menewaskan tujuh pekerja dan membuat dua pekerja lainnya luka parah.
Bahkan, salah seorang petugas keamanan atau sekuriti Azzahra, Arifan Hidayat sempat menyebut tidak terjadi apa-apa di sekolah internasional tersebut. Arifan juga menyebut tidak menerima laporan apa pun dari para pekerja.
"Enggak ada kejadian apa-apa, saya tadi masuk sore, dari pekerja siang tidak ada yang menyampaikan apa-apa ke saya," kata Arifan Hidayat saat dikonfirmasi awak media, Rabu (5/7/2023).
Namun, pria berusia 35 tahun tersebut tidak lagi dapat mengelak dan menutupi insiden maut jatuhnya lift tersebut setelah didesak petugas kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Bandar Lampung. Saat itu, jajaran Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung datang ke sekolah Azzahra untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung juga baru mengetahui adanya insiden maut tersebut setelah adanya laporan dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Bandar Lampung.
Arifan kemudian mengakui pekerja bangunan yang menjadi korban lift jatuh di sekolah Azzahra semuanya ada sembilan orang. Saat itu, katanya, para pekerja yang menjadi korban baru saja menyelesaikan pekerjaan di lantai atas dan akan pulang.
"Kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat itu para pekerja akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaan di lantai atas," kata Arifan Hidayat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tak hanya itu, Arifan mengeklaim membantu mengevakuasi para korban ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.
"Begitu kejadian saya langsung bantuin korban masuk ke dalam mobil, totalnya ada sembilan orang dewasa lelaki semua yang menjadi korban," tutur Arifan Hidayat.
Arifan Hidayat menjelaskan, para korban merupakan pekerja di lantai atas bangunan Sekolah Azzahra. Jadi saat kejadian, mereka mau pulang melalui lift itu.
"Saya langsung lari dan bantu menggotong para korban. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Bumi Waras dengan menggunakan empat mobil," jelas Arifan Hidayat.
Terkait insiden maut jatuhnya lift di sekolah yang berada di depan Mapolresta Bandar Lampung tersebut, pihak kepolisian akan lakukan penyelidikan adanya dugaan kelalaian dan pidana.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan bahan keterangan dari saksi-saksi untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan dalam peristiwa tersebut.
"Keterangan saksi-saksi tersebut untuk menyelidiki dugaan kelalaian dan unsur pidana pada insiden jatuhnya lift di Sekolah Azzahra Bandar Lampung yang menewaskan 7 orang pekerja bangunan dan 2 orang pekerja lainya mengalami luka-luka," kata Kompol Dennis Arya Putra, Kamis (6/7/2023).
Menurut Kompol Dennis Arya Putra pihaknya selanjutnya akan melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait fakta peristiwa yang terjadi, termasuk apakah ada peristiwa pidana di dalamnya.
"Saat kejadian itu terjadi, pihak Sekolah Azzahra juga tidak membuat laporan ke pihak kepolisian," ujar Kompol Dennis Arya Putra.
[#pagebreak#]
Kompol Dennis Arya Putra menjelaskan, pihaknya baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendapatkan informasi dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung.
"Jadi kami tahu info tersebut dari seseorang di RS Bumi Waras bahwa ada kecelakaan lift di Sekolah Azzahra dan memakan korban jiwa. Selanjutnya kami langsung melakukan olah TKP," jelas Kompol Dennis Arya Putra.
Indentitas tujuh orang korban meninggal dunia dalam insiden jatuhnya lift di sekolah Azzahra yakni,
1. Udin (65 tahun) warga Jalan Pangeran Emir M. Noer, Bandar Lampung.
2. Rahmatullah (38 tahun) warga Jalan AMD Tanjung Jati, Kelurahan Negeri Olok Gading, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung.
3. Selamet Saparudin (44 tahun) warga Jalan AMD Kota Jawa No. 21 Kelurahan Negeri Olo Gading, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
4. Romi (32 tahun) warga Jalan Dr. Harun 1 Gg. Arema Kelurahan Kota Baru, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
5. Edi Mulyono (38 tahun) warga Jalan Suban Marbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.
6. Asep Nursyamsi (39 tahun) warga Tanjung Jati, Kelurahan Negeri Olok Gading, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
7. Ahmad Burhan (39 tahun) warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
Identitas dua orang korban luka serius dan kritis yakni :
1. Sutaji bin Matdasin (26 tahun) warga Dusun Seribu, Desa Gebang, Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Mengalami patah pada kaki kanan dan tangan kiri dan luka trauma dibagian kepala.
2. Herizal bin Matsim (41 tahun) warga Jalan Drs Warsito, Gg. Raja Basa no. 19, Kupang Kota, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Mengalami patah pada kaki kanan dan tangan kanan.
Untuk dua orang korban yang mengalami luka dan dalam kondisi kritis saat ini masih dalam perawatan intensif di IGD RS Bumi Waras, Bandar Lampung. Sedangkan untuk tujuh jenazah korban meninggal dunia telah dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak sembilan orang pekerja bangunan menjadi korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Dari sembilan korban pekerja bangunan yang menjadi korban kecelakaan kerja di sekolah internasional yang berada di Jalan Mayjend DI Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung tersebut, tujuh orang di antaranya tewas dan dua lainnya luka-luka dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar