KPK Masih Selidiki Proyek Toilet Sekolah di Bekasi Senilai Rp 96,8 Miliar
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F03%2F1679063083-4000x2666.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyatakan masih menyelidiki dugaan korupsi terkait proyek toilet sekolah senilai Rp 96,8 miliar di Kabupaten Bekasi. KPK telah meminta keterangan sejumlah pihak terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet sekolah mewah tersebut.
"Masih proses penyelidikan sejauh ini," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada Beritasatu.com
KPK setidaknya telah menyelidiki dugaan korupsi terkait proyek toilet di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menelan anggaran Rp 96,8 miliar sejak Oktober 2021.
Penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet mewah di sekolah di Kabupaten Bekasi ini sudah mendekati akhir. KPK memberikan sinyal bakal meningkatkan status perkara tersebut ke penyidikan.
"Sedang kita kerjakan, ini sudah mau menuju final. Untuk calon tersangkanya tunggu saja, nanti kita umumkan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Dugaan korupsi terkait proyek toilet di sejumlah sekolah di Bekasi ini kembali mencuat seiring dengan viralnya proyek toilet SD di Sumenep yang juga bernilai fantastis.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Pembangunan empat toilet sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menghabiskan biaya Rp 500 juta. Pembangunan toilet tersebut dilakukan di SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Bangunan toilet dengan harga fantastis ini menjadi viral dan tersebar di media sosial.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumenep, nilai proyek pembangunan satu toilet mencapai Rp 125 juta. Sehingga total anggaran untuk pembangunan 4 toilet mencapai setengah miliar rupiah atau Rp 500 juta.
Di SDN Lalangon 1, pihak sekolah mengungkapkan bahwa pembangunan toilet dilakukan pada pertengahan tahun 2022 dan menghabiskan ratusan juta rupiah.
"Saya mengetahuinya karena pihak pelaksana sempat memasang papan yang memuat nilai proyek, tetapi sekarang papan tersebut sudah dicopot. Angkanya sekitar Rp 125 juta. Ada empat kamar mandi, tetapi kondisinya seperti ini, menggunakan ember," jelas Nono, penjaga SDN Lalangon 1, Rabu (5/7/2023).
Temuan tentang toilet yang dibangun dengan biaya fantastis ini menuai kritik dari pemerhati kebijakan publik Kota Sumenep. Pengeluaran sebesar Rp 125 juta dianggap sebagai pemborosan dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan lainnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar