Mahfud MD Kasih 3 Solusi untuk Masalah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ridwan Kamil Ikut Bantu - Tribun Wow
Editor: Elfan Fajar Nugroho

TRIBUNWOW.COM - Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun dan pimpinannya yaitu Panji Gumilang semakin runyam.
Pemerintah bahkan sampai turun tangan untuk melakukan investigasi langsung terkait dugaan penyimpangan syariat agama Islam di Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat.
Setelah investigasi selesai, pemerintah menyerahkan laporan pada pihak kepolisian untuk selanjutnyan dilakukan penyelidikan pada Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Bukan hanya pemerintah saja, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah melakukan investigasi dan menyerahkan laporan pada kepolisian.
Ponpes Al Zaytun terancam ditutup karena Panji Gumilang diduga melakukan tindak pidana.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (3/7/2023), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui hal tersebut.
Mahfud MD lantas membeberkan tiga solusi untuk menyelesaikan persoalan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.

"Pokoknya penyelesaiannya tiga. Satu, masalah hukum, akan diselesaikan oleh Polri," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Kedua terkait masalah adminstrasi pendidikan di Ponpes Al Zaytun yang membutuhkan pembinaan dan pemantauan.

Pasalnya, sebanyak 4000 lebih santri berpotensi terkena dampak polemik Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Ketiga untuk solusi masalah keamanan yang akan ditangani oleh aparat kepolisian.
Mengingat adanya tiga kali aksi demo yang mendesak pemerintah menutup Ponpes Al Zaytun dan menangkap Pnaji Gumilang
Sedangkan di kubu Ponpes Al Zaytun juga tak mau kalah dengan mengerahkan ribuan anggotanya untuk menjadi benteng.
Demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polri dan TNI harus turun tangan.
"Kemudian masalah keamanan, karena ada masalah sosial, ada masalah politis sedikit-sedikit itu diselesaikan oleh Gubernur (Jawa Barat) Pak Ridwan Kamil bersama aparat vertikal," ucap Mahfud.
Kini MUI Tegaskan Tak Temukan Kesesatan di Kurikulum Ponpes Al Zaytun
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memastikan bahwa kurikulum yang ada di Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat tidak salah.
Dilansir TribunWow.com Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menuturkan jika Ponpes Al Zaytun telah diinvestigasi sejak tahun 2002.
Atas hasil investigasi tersebut, Asrorun Niam menuturkan kurikulum pendidikan yang ada di Al Zaytun tidaklah salah.
Bahkan Asrorun menyebut tidak ditemukan unsur kesesatan di dalam kurikulum Ponpes Al Zaytun.
"Sementara yang terkait dengan aspek sistem pendidikan kemudian kurikulum dan juga praktik pembelajaran di pesantrennya kita untuk penelitian kali ini tidak memfokuskan ya," beber Asrorun dikutip dari kanal YouTube METRO TV pada Kamis, 29 Juni 2023.
"Karena memang di tahun 2002 hasil penelitiannya juga memang belum ditemukan indikasi kesesatan dalam hal kurikulum sebatas pada saat informasi yang kita peroleh di tahun 2002," sambungnya.

Adapun, menurut MUI yang salah dalam kasus ini adalah sosok pemimpin dari Al Zaytun yaitu sosok Panji Gumilang.
MUI menemukan fakta bahwa doktrin Panji Gumilang lah membuat kegaduhan di masyarakat.
Doktrin itu di antaranya mulai dari ajaran yang dibuat oleh Panji Gumilang.
Di mana doktrin tersebut dianggap telah menyimpang dari ajaran agama islam.
Contohnya ibadah haji tidak perlu ke tanah suci, adzan menghadap jemaah, salat ibadah yang tidak wajib dan masih banyak lagi.
"Di tahun 2002 dan dilanjutkan di dalam proses investigasi dalam dua bulan terakhir ini memang mengarah dan juga fokus kepada beberapa sikap dan juga pemahaman keagamaan yang disampaikan di ruang publik oleh PG sehingga menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat," ujar Asrorun Niam.
(TribunWow.com/Khistian/Dian Shinta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar