PDHI Jatim: Virus Antraks Tidak Menular Antarmanusia
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesian (PDHI) Jawa Timur, drh Deddy Fachruddin Kurniawan mengungkapkan jika virus antraks tidak akan menular dari manusia ke manusia.
Hal ini disampaikan Deddy menanggapi penyakit antraks yang menular dari sapi dan menewaskan tiga warga Kecematan Semanu, Gunungkidul, DIY.
"Antraks ini tidak menular dari manusia ke manusia. Jadi kalau sekarang kita melihat di berita ada antraks yang sekarang sedang viral, masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak menular dari manusia ke manusia," kata Deddy kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Dikatakan Deddy, tidak ada ciri fisik tertentu dari daging sapi yang terjangkit antraks. Artinya sama seperti daging sapi pada umumnya. Namun, jika ada sapi mati mendadak dan mengeluarkan darah dari setiap lubangnya, bisa dipastikan terjangkit antraks.
"Salah satu ciri-cirinya adalah ketika sapi itu mati mendadak, kemudian ada keluar darah dari lubang-lubangnya, dari mulut hidung telinga, itu salah satu tanda-tanda yang paling signifikan dari antraks," jelas Deddy.
Deddy menjelaskan, walaupun dimasak dengan benar, orang yang mengkonsumsi daging sapi yang terjangkit antraks tetap saja akan tertular.
Karenanya, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan memastikan hanya membeli daging dari sumber yang terpercaya serta memiliki sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV).
Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 202 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan, sertifikat NKV merupakan bukti tertulis yang sah sebagai jaminan keamanan produk hewan.
"Jadi saya berharap masyarakat juga lihat apakah daging sapi itu punya NKV, memastikan bahwa diperiksa oleh dokter hewan, dipastikan dia memang disembelih secara benar, ada pendampingan juru sembelih halalnya," kata Deddy.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar