Kemenkes: Antraks Bisa Jadi Senjata Biologis, Kita Semua Perlu Waspada - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kemenkes: Antraks Bisa Jadi Senjata Biologis, Kita Semua Perlu Waspada - CNN Indonesia

Share This

 

Kemenkes: Antraks Bisa Jadi Senjata Biologis, Kita Semua Perlu Waspada

By senjata biologis
cnnindonesia.com
July 6, 2023
Kemenkes menyinggung penyakit antraks dapat menjadi salah satu senjata biologis untuk menyerang suatu wilayah. iStockphoto/vchal
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyinggung penyakit antraks yang merupakan penyakit berasal dari hewan atau zoonosis dapat menjadi salah satu  untuk menyerang suatu wilayah.

Kemenkes meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menambahkan penyakit Antraks memiliki empat jenis. Yakni antraks kulit, saluran pencernaan, paru-paru, dan injeksi. Dari keempat tipe itu, antraks paru-paru memiliki tingkat fatalitas atau kematian tertinggi.

"Antraks itu bisa menjadi biological weapons, masuk menjadi senjata biologis. Mungkin teman-teman pernah mendengar bahwa antraks ini bisa digunakan oleh teroris untuk meneror suatu wilayah," kata Imran dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7).

Kewaspadaan itu menurutnya juga harus ditingkatkan pada daerah endemis antraks seperti DIY. Oleh sebab itu, Kemenkes menginstruksikan agar seluruh fasilitas kesehatan (faskes) baik tingkat rumah sakit atau puskesmas untuk mulai waspada terkait potensi penularan penyakit Antraks

"Jadi memang ini suatu hal yang perlu kita waspadai bersama," imbuhnya.

Lebih lanjut, Imran menjelaskan sejak 2016-2022 penyakit ini sudah memakan korban di DIY, namun belum tercatat korban meninggal dunia. Namun pada 2023 ini, Kabupaten Gunungkidul mencatatkan tiga kasus kematian akibat antraks.

Ia mengatakan seorang warga yang meninggal suspek antraks. Sementara dua warga lainnya tidak diperiksa, namun diketahui memiliki kontak erat dengan sapi mati penyebab antraks.

"Bagi masyarakat kalau terjadi gejala-gejala seperti kulit melepuh, kemudian pernah kontak dengan sapi yang tidak jelas kematiannya, maka harus segera melaporkan ke faskes. Karena sebenarnya di fase awal itu bisa kita tangani dengan baik," ujar Imran.

(khr/gil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages