Setuju dengan Wapres, Komisi VIII DPR: Ponpes Al-Zaytun Perlu Dibina
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fawsimages.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F06%2F03%2Fketua-lpbinu-tb-ace-hasan-syadzily-mengatakan-perubahan-iklim-climate-change-menjadi-ancaman-nyata-bagi-manusia-lpbinu-akan-ba-3_169.jpeg%3Fw%3D600%26q%3D90)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ingin mengedepankan pembinaan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun ketimbang dibubarkan karena banyaknya santri. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily setuju dengan pernyataan tersebut.
"Pesantren Al Zaytun sendiri sebagai institusi pendidikan merupakan aset umat. Sebagai aset umat, sayang jika dihilangkan. Oleh karena itu, jika persoalan yang dipidanakannya itu ajaran yang agama yang dinilai menyimpang, maka Pesantren Al Zaytun ya perlu dibina," kata Ace saat dihubungi, Rabu (5/7/2023).
Ace menyebut publik harus menunggu proses hukum yang berjalan di Bareskrim Polri terkait dugaan pelanggaran soal ajaran di Ponpes Al-Zaytun. Kasus tersebut saat ini sudah naik ke tahap penyidikan.
"Saya kira soal sanksi kepada Pesantren Al-Zaytun, harus menunggu proses hukum yang saat ini masih berjalan. Kita harus menghormati hukum," ujarnya.
"Kita buktikan dulu bahwa Panji Gumilang sebagai Pengasuh Pesantren Al Zaytun memang melanggar hukum positif negara kita," tambahnya.
Wapres Ingin Al-Zaytun Dibina
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap beberapa alternatif terkait Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ma'ruf menyebut ada kemungkinan ponpes itu tidak dibubarkan, melainkan dilakukan pembinaan.
Ma'ruf awalnya berbicara tentang proses hukum yang saat ini dijalani oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang. Ma'ruf masih menunggu proses hukum itu.
"Ya pertama kan dari aspek pelanggaran, kan sekarang sedang diproses untuk Panji Gumilang-nya, itu satu hal. Kalau itu nanti ada sesuatu yang sudah... saya tidak mendahului, nanti kan ada keputusannya seperti apa," kata Ma'ruf seusai acara Forum CSR Indonesia di Soehanna Hall, Jakarta The Energy Building SCBD, Jl Jend. Sudirman, Jakarta Selatan, seperti dalam rekaman dari Setwapres, Rabu (5/7).
Ma'ruf mengatakan ada masukan dari masyarakat agar pesantren dibubarkan. Pemerintah saat ini masih mempertimbangkan terkait nasib para santri.
"Nah kemudian pesantrennya ini memang masyarakat ingin banyak membubarkan, menutup, tetapi memang ada pertimbangan bahwa di situ banyak santri, cukup besar ya berapa jumlahnya itu. Ini perlu dibina, perlu supaya diluruskan, akidahnya diluruskan, pemahamannya diluruskan, apa namanya komitmen kebangsaannya diluruskan nanti semuanya itu, nah itu perlu dilakukan pembinaan," jelasnya.
Ma'ruf kemudian mengungkapkan alternatif mengenai Al-Zaytun ini. Salah satunya kemungkinan tidak membubarkan, tapi mengedepankan pembinaan.
"Jadi mungkin beberapa alternatifnya itu tidak dibubarkan tapi dibangun, dibina dengan baik, sehingga mereka tetap pesantren itu bisa berjalan, bisa belajar, tapi sesuai dengan akidahnya yang sudah benar maupun juga dalam sistem kita, di dalam berbangsa bernegara," tutur dia.
Simak Video: Lahirnya Ponpes Al-Zaytun dari NII Buat BNPT-Kemenag Lakukan Mitigasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar