SMP Swasta di Surabaya Hanya Dapat 2 Murid Baru, 1 Mundur By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

SMP Swasta di Surabaya Hanya Dapat 2 Murid Baru, 1 Mundur By BeritaSatu

Share This

 

SMP Swasta di Surabaya Hanya Dapat 2 Murid Baru, 1 Mundur

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 10, 2023
SMP Tenggilis Jaya Surabaya yang hanya mendapat dua siswa pada tahun ajaran baru 2023/2024.
SMP Tenggilis Jaya Surabaya yang hanya mendapat dua siswa pada tahun ajaran baru 2023/2024.

Surabaya, Beritasatu.com - Di tengah euforia penerimaan siswa baru dan pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Surabaya, beberapa sekolah swasta mengalami penurunan drastis dalam jumlah pendaftar siswa baru. Salah satunya bahkan hanya mendapat dua siswa baru. Seperti yang dialami SMP Tenggilis Jaya, yang hanya berhasil merekrut dua siswa pada tahun ajaran baru 2023/2024. Namun, keadaan makin memprihatinkan ketika salah seorang murid baru tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari pertama masuk sekolah.

"Tadi ibu dari salah satu murid baru memberitahu bahwa putranya mengundurkan diri. Saya hanya berpesan bahwa anaknya tetap harus tetap sekolah," ungkap Kepala SMP Tenggilis Jaya, Hari Poedjo Irianto, Selasa (18/7/2023).

Penurunan jumlah murid bukanlah hal baru bagi sekolah ini, karena dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pendaftar terus menurun. Bahkan, pada tahun ajaran sebelumnya, sekolah ini juga hanya berhasil merekrut dua murid, yang saat ini telah naik ke kelas 8.

Hari Poedjo Irianto menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 dan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) menjadi faktor utama penyebab menurunnya jumlah murid baru secara signifikan. Banyak orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya di SMP negeri karena gratis tanpa dipungut biaya.

"Sekarang orang tua kalau disuruh memilih antara menyekolahkan anaknya di SMP negeri yang gratis atau di sekolah swasta, jelas mereka memilih yang gratis," kata Hari Poedjo Irianto, yang telah menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun 2000.

Di samping itu, hal yang makin memperparah keadaan adalah sistem pendaftaran SMP negeri yang tidak bisa melihat pagu secara terbuka. Jadi tidak bisa dilihat secara terbuka berapa pagu yang disediakan.

"Katakanlah sekolah negeri pagunya setiap sekolah, 100 di Surabaya ada 63 sekolah, ada pagunya 6.300, lulusannya 15.000. Berarti ada banyak yang akan ke sekolah swasta, tetapi ketika sudah ditutup kenapa bisa ditambah lagi kuotanya. Orang negeri juga bingung targetnya 100 kok bisa lebih," terang Kepsek yang juga seorang guru matematika ini.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

SMP Tenggilis Jaya telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat calon siswa, termasuk melakukan promosi di sekolah-sekolah dasar dan mengadakan try out. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Hari Poedjo Irianto berharap ada dukungan dari pihak musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mencari solusi bersama mengatasi masalah ini. Namun, hingga saat ini belum ada langkah konkret yang diambil.

Sementara itu, untuk mengatasi biaya operasional sekolah, pihak sekolah mengandalkan bantuan dana dari bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda).

BACA JUGA

Hari juga berharap ada tindak lanjut dari pemerintah pusat dan daerah terkait perubahan sistem PPDB yang lebih merata. Namun, ia tetap menghargai keputusan pemerintah mengenai PPDB ke depan. "Bagaimana pun, kami tetap menghargai pemerintah. Jika ada evaluasi, kami juga akan menyampaikan masukan," tegasnya.

Meskipun jumlah murid terbatas, ada 15 guru atau tenaga pendidik yang tetap bersemangat dan berdedikasi dalam mendidik para murid di sekolah tersebut. Keinginan mereka untuk memberikan pendidikan terbaik bagi siswa tetap tidak surut, meski menghadapi tantangan penurunan jumlah murid.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages