Soal Toilet Viral, Pengamat Nilai Sumenep Sakti karena Tak Pernah Disentuh KPK By BeritaSatu

 

Soal Toilet Viral, Pengamat Nilai Sumenep Sakti karena Tak Pernah Disentuh KPK

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Penjaga Sekolah SDN Lalangon 1 menunjukkan toilet viral yang menghabiskan anggaran 125 juta rupiah.
Penjaga Sekolah SDN Lalangon 1 menunjukkan toilet viral yang menghabiskan anggaran 125 juta rupiah.

Sumenep, Beritasatu.com - Mencuatnya kabar toilet viral di Sumenep seharga Rp 125 juta mengundang keprihatinan kalangan.

Proyek toilet sultan itu dinilai memboroskan anggaran karena tidak sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan. Sorotan akan kondisi pendidikan di Sumenep mulai diangkat ke publik.

Pengamat kebijakan publik, Fauzi As mengungkapkan, melimpahnya kucuran anggaran pendidikan di Sumenep tak sebanding dengan prestasi yang diharapkan.

"Di sini jangan bertanya sekolah rusak. Cari saja di sekitar kota, enggak usah jauh-jauh ke pulau," kata Fauzi As, Sabtu (8/7/2023).

Fauzi menyatakan kejanggalan tidak hanya terjadi dalam kasus proyek toilet viral untuk sekolah dasar tersebut. Masih ada pula kasus dugaan korupsi seragam siswa, manipulasi anggaran dana program indonesia pintar (PIP). Namun, katanya, dugaan korupsi di Sumenep tak pernah disentuh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

"Ini sering kami ungkap di publik, tapi lagi-lagi ya begitu, Sumenep kayak kota sakti. Kayak anti-KPK," terangnya.

Sebagai pengamat kebijakan publik, Fauzi berharap ketidakberesan di Sumenep, termasuk terkait proyek toilet viral segera direspons KPK. Fauzi memastikan akan membeberkan data yang diperlukan lembaga antikorupsi

"Bupati Bangkalan dulu dan sekarang diangkut KPK. Bayangkan ya, dua bupati Bangkalan. Bupati Pamekasan karena ratusan juta rupiah juga ditangkap. Proyek-proyek di Kabupaten Sampang juga pernah diselidiki KPK kaitan dengan penangkapan ketua DPRD Jatim. Nah, Sumenep ini mana, padahal di sini angkanya miliaran. KPK cuma kebanyakan sosialisasi di sini, enggak pernah nangkap," imbuh Fauzi As.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Untuk itu, Fauzi mendorong KPK untuk segera menyelidiki toilet viral di Sumenep. Hal ini lantaran dugaan korupsi di Sumenep sangat sistematis.

"Bukan kami tidak percaya dengan kejaksaan dan kepolisian. Tetapi kami merasa harus KPK. Karena di sini sistemik. Ini bukan tentang toilet saja. Ada banyak kasus di sini," jelasnya.

Fauzi As juga mengingatkan jika saat ini Madura khususnya Kota Sumenep melahirkan tokoh-tokoh nasional yang berpengaruh dan memiliki peran besar di Indonesia.

"Ada Pak Mahfud Menko Polhukam, ada Wakil Ketua KPK (Nurul Ghufron), hingga ketua Banggar DPR (Said Abdullah). Jadi kami ingin punya birokrasi yang bersih. Dan saya yakin beliau-beliau bisa bantu mewujudkannya," tegas Fauzi As.

Sebelumnya kasus toilet viral mencuat dan viral di masyarakat. Akademisi, budayawan, dan pengamat menyayangkan penganggaran yang tidak tepat sasaran ini.

"Banyak sekolah butuh bangku malah dikasih toilet," sindir budayawan Madura Ibnu Hajar.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar