Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Neraca Perdagangan Pilihan Sri Mulyani

    Sri Mulyani: Neraca Perdagangan RI Surplus 37 Bulan Berturut-turut - Tempo

    4 min read

     

    Sri Mulyani: Neraca Perdagangan RI Surplus 37 Bulan Berturut-turut

    Senin, 10 Juli 2023 20:39 WIB

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 17 Februari 2022. Pertemuan yang berlangsung pada 17-18 Februari 2022 itu merupakan rangkaian pertemuan di Jalur Keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia yang membawa enam agenda prioritas, yakni exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL

    TEMPO.COJakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi global melemah, terlihat pada kinerja ekspor dan impor global yang mengalami perlemahan paling dalam pada tahun ini. Perekonomian global hanya tumbuh sedikit di atas 2 persen.

    “Indonesia dalam situasi perlemahan global ini masih bisa mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 37 bulan berturut-turut,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juli 2023.

    Pada Mei 2023 lalu, kata Sri Mulyani, tercatat ekspor Indonesia mencapai US$ 21,7 miliar (tumbuh tipis 0,96 persen). Sedangkan impor Indonesia mencapai US$ 21,28 miliar (melonjak cukup tinggi 14,35 persen).

    Dengan demikian, Sri Mulyani melanjutkan, neraca perdagangan mengalami surplus. “Meski surplus ini cukup tipis, yaitu hanya di US$ 0,44 miliar. Tapi secara akumulasi Januari-Mei 2023 neraca perdagangan mencatatkan surplus US$ 16,5 miliar,” tutur Sri Mulyani.

    Bendahara negara itu menambahkan, aktivitas ekonomi domestik juga masih terjaga. Mneurut Sri Mulyani, optimisme masyarakat masih sangat kuat. Ditambah lagi pada April dan Mei 2023 banyak terjadi libur panjang, sehingga hari kerja juga akan mempengaruhi stastistik ekspor dan impor di Bea Cukai.

    Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali pulih di level 52,5 setelah sempat mengalami penurunan mendekati 50. “Namun ini menunjukan juga suatu pemulihan dari koreksi hari kerja yang memang menurun tajam pada saat libur pada April dan Mei,” ucap Sri Mulyani.

    Mandiri Spending Indeks juga masih cukup kuat di level 178,3. Selain itu, Sri Mulyani juga melihat konsumsi listrik bisnis dan industri melonjak tajam dengan masing-masing pertumbuhan 14,2 dan 16,4 persen. Konsumsi semen juga melonjak tinggi di 25,3 persen.

    “Ini adalah suatu tren baik kombinasi antara koreksi karena hari kerja pada bulan April yang mengalami libur cukup panjang, namun juga menunjukan risiliensi atau daya tahan ekonomi kita yang masih cukup bullish,” tutur Sri Mulyani.

    Pilihan Editor: Transaksi Mencurigakan Rp 189 T, Satgas TPPU Ungkap 36 Pihak Sudah Dimintai Penjelasan

    Berita terkait

    Tren Inflasi RI Membaik, Sri Mulyani: Mayoritas Disumbang Penurunan Harga Pangan

    12 jam lalu

    Tren Inflasi RI Membaik, Sri Mulyani: Mayoritas Disumbang Penurunan Harga Pangan

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan angka inflasi di Indonesia menunjukkan tren yang cukup baik.

    Baca Selengkapnya

    Terkini: Jokowi Minta Syahrul Yasin Limpo Genjot Produksi Beras, Sri Mulyani Sebut Pengangguran Turun

    12 jam lalu

    Komentar
    Additional JS