Toilet Viral SD Sumenep, Rektor Uniba: Anggaran Rp 125 Juta Bisa Bangun Ruang Kuliah Mewah
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688827370-480x270.webp)
Sumenep, Beritasatu.com - Toilet viral karena memiliki anggaran fantastis mencapai Rp 125 juta per toilet yang dibangun di 15 sekolah dasar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Profesor Rachmad Hidayat, Rektor Universitas Bahauddin Mudhari (Uniba) Madura, mengungkapkan pentingnya program-program skala prioritas dalam masalah pendidikan di Kabupaten Sumenep.
"Yang menjadi fokus sebenarnya adalah manfaat yang diperoleh. Di lingkungan kampus, kami lebih memprioritaskan perbaikan ruang kuliah bagi mahasiswa daripada toilet," ungkap Profesor Rachmad Hidayat kepada Beritasatu.com, Sabtu (8/7/2023).
Prof Rachmad menyatakan bahwa masih banyak gedung sekolah dasar negeri yang mengalami kerusakan saat ini. Idealnya, pemerintah harus lebih fokus memperbaiki kondisi ruang kelas siswa daripada memprioritaskan pembangunan toilet.
"Saya melihat banyak hal yang kurang memadai. Bocor atap SD, retak dinding, dan fasilitas yang minim. Seharusnya, ini yang menjadi fokus utama. Dana sebesar Rp 125 juta sangat bermanfaat untuk memperbaharui ruang kelas siswa," tambahnya.
Terkait pro dan kontra mengenai anggaran sebesar Rp 125 juta untuk membangun toilet di sekolah dasar, Profesor Rachmad meminta pemerintah untuk melihat langsung kondisinya di lapangan.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F620x350-2%2F2023%2F07%2F1688664343-881x585.webp)
"Pada dasarnya, di kampus kami yang notabene swasta, dana sebesar Rp 125 juta dapat digunakan untuk membangun ruang kuliah yang mewah bagi mahasiswa. Ini jauh lebih bermanfaat. Oleh karena itu, mari kita saling mempertimbangkan program-program yang menjadi prioritas," tutup Profesor Rachmad Hidayat.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mendapatkan kritik dari masyarakat karena membangun 15 toilet dengan biaya sebesar Rp 125 juta. Pada tahun 2023 ini, Dinas Pendidikan Sumenep juga memiliki rencana untuk membangun 20 unit toilet dengan nilai proyek yang sama, yaitu Rp 125 juta.
Ketidaksesuaian antara penampilan "toilet mewah" ini dengan harganya yang fantastis semakin membuat masyarakat kesal. Dinas Pendidikan Sumenep menyebut bahwa anggaran sebesar Rp 125 juta yang dikeluarkan untuk pembangunan toilet dianggap kurang.
"Jika mengacu pada standar perhitungan yang ada, sebenarnya angka Rp 125 juta ini masih kurang," kata Ardiyansah, Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Sumenep.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar