Anak Menangis Ayahnya Datang ke Sekolah Dandan Seperti Wanita, Fakta Sedih Terkuak: Saya Tidak Malu
Ada fakta sedih di balik peristiwa yang viral di media sosial itu.
Sang ayah mengaku tak malu dengan penampilannya.
Alasan di balik perilakunya pun terungkap.
Seorang pria single parent di Thailand ini sepertinya bisa saja mendapat penghargaan sebagai ayah terbaik di tahun ini.
Usahanya tak sia-sia karena ia menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk sang anak, dan kini dia bisa membuat bahagia.
Dalam video viralnya, sang ayah mengaku bahwa ia tak ingin putri angkatnya merasa tersisih selama perayaan Hari Ibu Nasional di sekolahnya.
Dia datang bersolek ala emak-emak memakai dress yang membuat putri angkatnya sangat bahagia hingga menangis terharu.
Sang ayah yang bernama Prachya Deebu mengunggah pengalamannya di Facebook dan TikTok, dikutip Tribun Jatim.com dari TribunStyle.
Foto dan video Prachya pun akhirnya viral, dan tak sedikit warganet yang mengapresiasi usaha pria tersebut agar sang anak bahagia di Hari Ibu.
Dia menuliskan:
“Hari Ibu sudah tiba. Aku bisa menjadi seorang 'ibu' untukmu nak," ungkap Prachya.
Dalam gambar dan video yang dibagikan, Prachya terlihat mengenakan gaun dengan wig.
Ia nekat datang di acara Hari Ibu Nasional di sekolahan putri angkatnya, pada Sabtu (12/8/2023) lalu.
Menurut sebuah laporan oleh Bangkok Biz News dilansir dari World of Buzz, pria tersebut tak malu dengan dandanannya.
Dia bak bangga duduk di barisan depan perayaan Hari Ibu di sekolahan tersebut agar terlihat oleh sang putri.
Pria berusia 48 tahun ternyata juga seorang guru pendidikan kesehatan dan pendidikan jasmani di sekolah yang sama.
“Secara pribadi saya tidak malu (berdandan seperti perempuan) karena saya sayang anak saya."
"Dan kami melakukan aktivitas menyenangkan bersama, seperti biasa.”
“Yang terpenting, saya tidak ingin anak saya merasakan hal yang sama saat Hari Ibu setiap tahun, seperti ‘kenapa saya tidak punya ibu yang datang ke acara seperti orang lain?’."
"Jadi, saya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut,” ujarnya.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fasset-2.tstatic.net%2Fstyle%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FAyah-nekat-dandan-ala-emak-emak-agar-bisa-datang-ke-acara-hari-ibu-di-sekolahan-anak.jpg)
Sebelumnya juga viral kisah perjuangan ayah tanpa kaki demi menghidupi tiga anaknya.
Keluarga itu tinggal di Vietnam.
Pria bernama Nguyen Cong Tan tersebut memiliki 3 orang anak.
Ia ingin anaknya mengenyam pendidikan yang layak.
Untuk itulah Cong Tan bekerja banting tulang dalam keterbatasan fisiknya.
Dikutip dari yan.vn via TribunTrends pada Minggu (19/2/2023), Cong Tan sudah tak memiliki kaki.
Ia tak ingat kapan dia kehilangan kakinya.
Yang Cong Tan ingat, ia kehilangan kekinya karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Nguyen Cong Tan berusia 54 tahun.
Ia tinggal di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Kondisi keluarganya sangat memprihatinkan.
"Saya punya tiga anak.
Anak laki-laki saya tahun ini sudah naik kelas 10 .
Sementara dua anak perempuan saya masih duduk di kelas 6 dan 7," ujarnya.
Pria paruh baya itu tinggal di rumah mereka yang berukuran 2 meter persegi.
Di sana ia tinggal berama anak laki-lakinya.
Karena rumah itu terlalu kecil, Tan menitipkan kedua putrinya ke rumah paman mereka.
Meski kehilangan kedua kakinya, semua biaya hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak diurus sendiri oleh Tan.
Pria itu berpikir bahwa kerabat "membantu sedikit saja sudah baik" .
Setiap bulan, dia mendapatkan uang dan mengirimkannya ke kerabatnya untuk membantu membesarkan kedua putrinya.
Meski hidup begitu sulit, sang ayah tetap beri makan 3 anaknya.
Ia tak memperbolehkan anaknya cari kerja paruh waktu.
"Sebagai seorang ayah, saya tahu apa yang baik dan apa yang buruk di luar sana.
Jadi kita tidak bisa membiarkan mereka bekerja.
Saya ingin mereka pergi ke sekoalh.
Anak saya sangat ingin belajar.”
Ayah tanpa kaki ini jualan lotre untuk menghidupi keluarganya.
Ia ingin memberi contoh kepada anak-anaknya.
Ia tak pernah minta makanan pada orang lain.
Siapa pun yang memberi, dia menolak karena ayah tanpa kaki ini tak mengemis.
"Saya membeli makanan dan air saya sendiri dengan uang yang saya peroleh dari menjual tiket lotre.
Saya hanya ingin anak-anak saya tumbuh dewasa dengan 'kepala tegak' dan tidak minta-minta.
Tak perlu lah mencela diri sendiri karena keadaan.
Saya khawatir mereka akan melihat saya mengemis nanti, miskin tapi putus asa," lanjutnya.
Nguyen Cong Tri, anak sulung Tan duduk di kelas 10 di sekolah pendidikan lanjutan di Distrik 5.
Mengetahui keadaan keluarganya yang sulit, Tri selalu berusaha belajar dengan baik.
Nilainya cukup bagus di semua mata pelajaran.
"Mata pelajaran sekolah saya 8,9," ujar putra Tan.
Impian terbesar remaja ini bukanlah karir atau pekerjaan di masa depan.
Tri hanya ingin mengajak ayahnya jalan-jalan.
Bagi banyak orang itu mungkin hal yang sangat biasa, tapi bagi keluarga Tri itu benar-benar impian yang mewah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar