Begini Asal-usul Kampung Keramat di Kediri yang Larang Pejabat Pemerintah Masuk
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1692639884-4000x2250.webp)
Kediri, Beritasatu.com - Kampung Dusun Setono, Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, viral lantaran melarang pejabat pemerintah masuk ke lingkungannya.
Suwadi (73 tahun), sesepuh di kampung ini mengatakan larangan tersebut sudah ada sejak zaman Belanda. Di gapura kampung tersebut juga sudah tertulis, "Priyayi, BB, Aparatur Pemerintah, TNI-Polri Dilarang Masuk". BB merupakan kependekan dari Binnenlands Bestuur, sebutan badan organisasi untuk pemerintahan daerah di zaman Hindia Belanda.
"Cerita turun-temurun menjadi mitos, sudah ada sejak zaman Belanda. Tulisan priyayi dan BB itu sudah ada sejak saya kecil, tetapi penambahan aparatur pemerintah, TNI-Polri, itu sejak dua tahun ini," kata Suwadi, Senin (21/8/2023).
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F620x350-2%2F2023%2F08%2F1692640002-1920x1080.webp)
Suwadi menceritakan, mitos itu dimulai dari kisah seorang wanita bernama Ambarsari yang disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda. Karena sakit hati, Ambarsari menaruh dendam.
Ambarsari lalu memberi kutukan kepada pejabat tinggi Belanda, apabila masuk ke wilayahnya akan mendapat musibah. Menurut warga, kabarnya telah banyak yang meninggal akibat kutukan tersebut.
"Warga memercayai kalau menantang masuk, para pejabat itu awalnya tidak sakit, tiba-tiba jadi sakit. Seperti serangan jantung, lalu meninggal, ceritanya begitu," cerita Suwandi.
Sementara itu, Johan selaku ketua RT 001 RW 004 Dusun Setono menambahkan, pihaknya melakukan pemasangan plakat larangan di gapura hanya dalam rangka meneruskan tradisi. Ia juga mengingatkan kepada siapa pun yang akan memasuki Dusun Setono agar berhati-hati.
Meskipun dikeramatkan, kata Johan, pejabat pemerintah seperti TNI-Polri boleh saja masuk ke lingkungannya, asalkan punya niat yang baik.
"Pokoknya kalau masuk ya biasa saja, jangan terlalu keras dan main kasar, niatnya baik," kata Johan.
Merespons kampung keramat tersebut, Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setyo Budi mengaku tidak mempermasalahkan adanya larangan tersebut. Petugas akan tetap masuk ke kampung keramat jika sedang menjalankan tugas di sana.
"Anggota juga biasa masuk ke wilayah Desa Tales seperti biasa demi menjalankan tugas. Komunikasi dan koordinasi juga berjalan baik," kata Iwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar